[✔️] Most Wanted vs Nerd Girl

Part 43. Siapakah Dia?

Bukan orang lain yang menghancurkan dirimu, melainkan dirimu sendiri. Terkadang emosi dalam dirilah yang menciptakan kehancuran bagi dirimu. Maka, kendalikan diri ketika emosi datang menghampiri
-Most Wanted vs Nerd Girl-

***

[⚠️Di chapter ini masih menceritakan flashback mengenai kejahatan Papanya Ratu dan kisah Mama tiri Ratu. Sengaja tidak italic agar lebih nyaman untuk dibaca. Semoga bisa dimengerti✨]

***

"Dia adalah buktimu, bukan? Dan aku akan melenyapkannya dari dunia ini! Dia tidak pantas hidup, seharusnya dia yang mati!" Papa Ervan tampak tertawa dengan bangganya lain hal dengan Ratu dan Mama Keyla yang begitu panik. "Dan jangan mendekat! Jika kamu mendekat aku akan menembaknya sekarang juga."

"Mama Keyla, tolong!" rintih Ratu.

"Ucapkan kata perpisahanmu, anak pembawa sial," kekeh Papa Ervan bersiap menembakkan pelurunya mengenai kepala anaknya.

Dor!

"Aaaaaa!" pekik Ratu.

Tubuh Ratu menegang seketika, mata sipitnya terbuka lebar, mulut mungil turut terbuka dengan begitu lebarnya tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

"Mama Keyla!" pekik Ratu kembali usai menatap Mama tirinya sudah bersimpah darah.

Ratu meletakkan kepala Mama Keyla di atas pahanya sembari menggenggam erat tangan dingin sang Mama tiri. "Mama! Mama kenapa lakuin ini, Ma? Kenapa Mama nyelamatin Ratu? Lebih baik Ratu yang mati, Ma."

"Apa yang kamu katakan, Sayang? M-Mama ti-tidak akan m-membiarkan kamu terluka. M-Mama rela mengorbankan nyawa Mama demi kamu, Sayang." Mama Keyla menghapus jejak air mata di wajah putri tiri yang amat ia sayangi. Andaikan dirinya bisa hidup lebih lama bersama dengan putri kecilnya, namun sepertinya Tuhan tidak mengizinkannya.

"Tetaplah hidup dan jadilah cahaya yang bersinar paling terang, Sayang. Maafkan Mama yang gagal mendampingi kamu dan berjanjilah pada Mama untuk selalu menjaga Papa kamu dan bahagiakan dia walaupun kamu t-terluka. M-Mama harap kamu akan bahagia nantinya bersama dengan l-lelaki yang akan bisa melupakan masa lalu kamu yang kelam,"  lanjutnya.

Air mata Ratu turun begitu derasnya merasakan tangan dingin Mama Keyla yang semula menghapus jejak air mata di pipinya kini melemas dengan mata cantik yang terpejam. Ratu diam membeku menatap Mama tirinya meregang nyawa tepat di pangkuannya.

Dalam benak Ratu terus bertanya apa salahnya sebenarnya dan apa dosanya? Mengapa dirinya selalu kehilangan apa yang ia sayang? Dahulu Mama kandungnya meninggal kala ia baru saja menghirup oksigen di dunia, kemudian Bibi yang sudah ia anggap sebagai ibu kandung pun turut meninggalkannya dua hari setelah dirinya direbut kembali oleh Papanya.