Dunia memang keras, dunia memang menyakitkan, namun ingatlah semua akan terasa indah bila kita pandai bersyukur
-Most Wanted vs Nerd Girl-***
Sesuai janji, Ratu kembali menginjakkan kaki di atas koridor sekolah. Ia meraup rakus oksigen merasa gembira bertemu kembali dengan lingkungan sekolah terutama pagi ini diadakan ujian harian Kimia dan Matematika Wajib.
Dua pelajaran yang amat Ratu sukai walaupun ingatannya menghilang, namun dengan mudahnya Ratu memahaminya. Hanya dengan dijelaskan secara singkat oleh Raja pun Ratu sudah mampu memahaminya. Oh Ratu, mengapa kamu berbeda.
Dengan begitu lancarnya Ratu mengerjakan soal-soal Kimia berisikan elektron-elektron tanpa hambatan seolah tengah menyalin jawaban, padahal soal yang ia kerjakan terbilang sulit. Bahkan sangat sulit.
"Ratu selesai," cicitnya.
Ratu melangkah menuju ke depan kelas untuk mengumpulkan lembar jawabannya, Raja yang memautau dengan Video Call tampak tersenyum bangga dengan gadisnya. Tak menyangka ia memiliki gadis sepintar Ratu, sungguh ia tak akan mau melepasnya walau hanya sesaat. Melukainya kembali pun tak akan pernah ia lakukan.
Ratu kembali menduduki bangkunya menatap layar ponsel yang menampilkan Raja di seberang. Tampak Raja juga tengah sibuk dengan berkas-berkas penting di sana. Saat Ratu tengah asyik menatap Raja di ponselnya tiba-tiba saja sebuah pesan masuk sedikit menghalangi layar.
Orang Gabut (?)
|Jal*ng kecil!
|Nanti malam sabi datang dong!
|Kalau lo gak dateng,
|nyawa Raja taruhannya.Read.
Sejenak Ratu berpikir apakah yang mengiriminya pesan itu sangat pemberani hingga akan melenyapkan nyawa Raja? Padahal Raja bisa dikatakan begitu ditakuti ditambah dengan bodyguard bertubuh kekar tinggi seperti raksasa.
Namun apa salahnya untuk datang, bukan? Kebetulan malam nanti Raja pun akan keluar untuk sementara waktu katanya karena ada acara mendadak dengan perusahaan yang lain. Dan itu menjadi kesempatan emas bagi Ratu untuk berkeliling bersama dengan Niara sekaligus bertemu dengan orang aneh yang selalu membuatnya risih.
Orang Gabut (?)
|Don't invite your friends!
|Jangan jadi pengecut, dong!Read.
"Dia cenayang, ya?" gumam Ratu mengalihkan pandangannya pada Niara.
Tampak rambut Niara acak-acakan seolah tersetrum listrik. Ratu terkekeh kecil takut bila sang guru mendengarnya dan berakhirlah ia dihukum mengelilingi lapangan cosplay menjadi bulan mengelilingi bumi.
"Mau Ratu bantu?" tawarnya kecil.
Niara sontak menoleh dengan mata berbinar seraya mengangguk kencang. "Bantuin gue, Cha. Gue depresot."
Ratu terkekeh kemudian meraih kertas kosong di dalam lacinya, ia mencatat kembali apa yang tadi ia catat di lembar soalnya. Niara tak lagi kagum dengan Ratu terlampau tahu dengan kemampuan sahabat kecilnya.
"Apa gue harus hilang ingatan dulu biar bisa kayak lo, Cha? Gila, mau pecah kepala gue. Bersyukur ada lo, sayang lo banyak-banyak, Cha," cerocos Niara entah didengar oleh Ratu ataukah tidak.
Lima menit kemudian, Ratu menyodorkan selembar kertas pada Niara di laci agar tidak ketahuan. Bukan hanya kelas IPS saja yang melakukan itu, kelas MIPA pun jagonya. Bahkan di barisan belakang saling tukar menukar lembar jawaban. Dan tentunya tidak akan ketahuan oleh sang guru.
Jam telah berlalu, pelajaran demi pelajaran sudah terlewati dengan begitu melelahkan. Otak yang semula bugar kini mulai lelah karena mendidih menghadapi ulangan harian begitu sulit, sesulit menaklukkan hati sang pujaan hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] Most Wanted vs Nerd Girl
Teen Fiction🌻 WELCOME TO MY THIRD STORY^^ 🌻 CERITA SUDAH TAMAT [✔️] 🌻 Mohon maaf untuk chapter 9-13 tidak urut dikarenakan lapak tengah error! 🌻 Don't forget for vote and comment, Guys! 🌻 If you like my story please follow me! Thank you! 🌻Semoga betah, H...