29. Affair
Changmin merasa kepalanya sangat pusing sekarang, entah berapa banyak alkohol yang diminumnya, bahkan sampai melupakan kamar suaminya. Tunggu, Changmin mulai membuka kedua matanya, menatap sekelilingnya. Ini bukan kamar suaminya, ini hanyalah kamar tamu yang tak pernah digunakan.
Lalu mata Changmin beralih pada sebuah lengan kekar yang tengah memeluk perutnya, itu bukan suaminya.
Changmin segera melepas lengan tersebut lalu beringsut menjauh, tapi sebelum itu terjadi perutnya kembali ditarik hingga punggung polosnya bertabrakan dengan sesame tubuh yang telanjang, dada bidang yang sangat keras terasa dari balik punggungnya.
"Mau kemana, hmm?"
Sebuah suara berat terdengar dari telinganya, suara orang khas bangun, tapi sangat berbeda dari milik suaminya.
"Lepas! Kita seharusnya gak kaya gini. Saat Younghoon tau gimana?"
Changmin sekarang hanya takut Younghoon, suami sahnya semalam memergokinya yang melakukan malam pertama dengan orang lain, yang mana itu adalah teman suaminya sendiri. Ia ingat, semalam Younghoon mengenalkannya sebagai temannya saat SMA—Juyeon.
"Kita? Keh, harusnya kamu yang disalahkan. Semalam gak ingat yang nyium duluan siapa? Bahkan kamu gak tahan sampai telanjang sendiri."
Muka Changmin memerah, benarkah semua yang dikatakan oleh Juyeon, benarkah ia yang menyerang Juyeon duluan. Tapi semalam keadaannya sangat mabuk, dan tak menemukan kamar suaminya.
"Lupain yang semalem, kita gak pernah ada apa-apa!"
Changmin dengan sekuat tenaga berusaha melepaskan tangan Juyeon, bukannya berhasil, Juyeon kini malah berada di atasnya. Tangan Juyeon mengukung badannya dengan ditaruh sebelah wajahnya.
Chu
Juyeon mengecup bibirnya dengan cepat, tapi menempelkannya cukup lama. Kedua matanya membulat menerima perlakuan seperti ini, Juyeon bukan suaminya, dan sekarang berhasil menciumnya lagi.
"Tuan muda Changmin tidak ada dimanapun tuan."
"Kamar ini?"
"Kamar ini selalu terkunci tuan."
"Cari di tempat lain!"
Changmin buru-buru mendorong badan Juyeon, tapi, sekali lagi dirinya kalah. Juyeon sama sekali tak bergemening dengan kekuatan kecilnya, mungkin malah tak merasakan dorongan sama sekali.
"Juyeon lepas, Younghoon lagi nyari aku."
Changmin memintanya, dengan mata memelas dan suara yang sangat lirih agar tak terdengar dari luar.
"Morning sex bukankah cukup menantang?"
Seringai nakal keluar dari sudut bibir Juyeon, lalu mendekatinya lagi untuk menciumnya. Sekeras Changmin menolak, sekeras ia mengalihkan wajahnya, Juyeon tetap berhasil menciumnya. Bahkan sekarang disertai lumatan-lumatan yang sangat menuntut, ia iangat lidah yang semalam bermain dengannya, sangat panas.
"Juyeon kumohon..."
"Sekali aja baru aku pergi."
Kegiatan selanjutnya hanya desahan yang saling bersautan, meredam selirih mungkin suara-suara yang keluar, dengan saling berciuman.
Changmin berdoa dalam hatinya, semoga Tuhan memaafkannya yang menjadi seorang pendosa.
***
Baru saja 3 hari Changmin menikah, tapi suaminya—Younghoon harus pergi ke Jepang untuk urusan bisnis. Bahkan suaminya hanya menyentuhnya sekali selama 3 hari kemarin, ia bertanya-tanya apa yang kurang karena sepertinya suaminya itu selalu sibuk saat bersamanya, beda saat mereka masih melakukan pdkt dan pacaran setahun kemarin.

KAMU SEDANG MEMBACA
Romantica | jukyu
FanfictionBook khusus JuKyu Entah jadi oneshot, twoshot, short story MAIN PAIR JUKYU BXB MATURE