12. Blind Date 1
Juyeon mahasiswa tingkat akhir yang sibuk dengan tugas akhirnya, tapi dunianya berasa sangat sepi. Tak mempunyai kekasih yang bisa menemaninya mengerjakan tugas, menemaninya makan ataupun jalan-jalan.
Beda dengan sahabatnya Chanhee yang sering bergonta-ganti pacar ataupun banyak gebetan.
Sahabatnya sejak masih menjadi mahasiswa baru itu mungkin sudah puluhan kali mengikui kencan buta yang berakhir dengan banyaknya gebetan yang mengantar – jemput ke kampus.
Chanhee juga tak bisa berhubungan dengan lama, karena orangnya yang mempunyai standar tinggi. Mungkin terkesan memanfaatkannya, tapi Chanhee juga tak mau menerima sembarangan orang. Makanya sering sekali mengikuti kencan buta untuk mencari yang terbaik.
Sedangkan Juyeon tak punya satupun gebetan atau orang yang disukainya, incaran saja tak punya. Mungkin karena dirinya pribadi yang irit bicara dan susah untuk diajak bercanda, alias gurauannya garing.
Sahabatnya yang paling dekat hanya Chanhee, karena Chanhee mampu memberikan kenyamanan ketika berbicara ataupun bertindak.
Suka, bukan, Juyeon tak mempunyai perasaan pada Chanhee. Banyak yang menyuruhnya untuk berpacaran saja dengan Chanhee, tapi keduanya menolak. Hubungan pertemanannya tak bisa berubah jadi cinta, entahlah alasannya seperti apa, hanya tak bisa.
Makanya Chanhee sering sekali mengajak Juyeon untuk ikut kencan buta bersamanya. Siapa tau dengan begitu Juyeon tak akan sendirian. Karena selalu saja mengeluh kesepian.
"Makanya ayo ikut kencan buta, siapa tau kamu ketemu orang yang cocok."
"Aku mau kerja aja, lumayan buat nabung. Ntar aku malah ngabisin uang."
"Katanya kesepian, tolong ya Lee Juyeon."
"Sepi sih, tapi banyak denger cerita anak-anak yang ngabisin uangnya buat kencan."
"Makanya ayo kenalan sama orang luar."
"Kamu sih enak, banyak yang nawarin anter – jemput. Kalo aku harus yang nawarin."
"Gak harus gitu ya, ikut ya hari minggu di kafe deket kampus, WAJIB!!!"
Begitulah paksaan Chanhee hingga membawa Juyeon ke kafe dekat kampus di hari minggu, hari libur kuliahnya, hari libur kerjanya. Padahal rencananya tadi hanya akan tidur seharian saja, malas keluar.
Tapi Chanhee terus menghubunginya sejak pagi, memintanya untuk menjemput ke rumah.
Juyeon menjemputnya ke rumah dengan memakai pakaian rapi, karena Chanhee tak mau malu punya sahabat yang berpakaian tak layak, misal hanya asal-asalan.
"Kok kafenya gini?"
Tanya Juyeon ketika memasuki kafenya, berjalan ke arah lantai 2 yang sangat sepi dan bukan seperti kencan buta pada umumnya. Ada sofa lembut dan tidak duduk berhadapan.
"Ah ini yang punya kafe ikutan kencan buta."
"Kamu kenal?"
"Enggak."
Juyeon duduk di sebelah kiri Chanhee, padahal tadi ingin duduk di pojok. Tapi Chanhee menolak dengan alasan dirinya harus bersosialisasi.
Tak bisa duduk dengan tenang karena gugup, berkali-kali melirik ke arah Chanhee. Tapi yang dilirik hanya cuek dengan memainkan ponselnya untuk menunggu temannya. Kenalan yang mengajaknya kencan buta.
Barulah datang 2 orang lagi, memakai hoodie abu-abu dan jaket merah. Juyeon sempat terpesona dengan lelaki berjaket merah. Tadi sempat memberikan senyuman ketika masuk, dan menurut Juyeon dia sangat manis.

KAMU SEDANG MEMBACA
Romantica | jukyu
FanficBook khusus JuKyu Entah jadi oneshot, twoshot, short story MAIN PAIR JUKYU BXB MATURE