13. Blind Date 2

1K 138 11
                                        

13. Blind Date 2

"Satu, anggap saja bener kamu mau ngobrol sama aku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Satu, anggap saja bener kamu mau ngobrol sama aku. Dua, Kamu gak punya pilihan selain aku karena Sangyeon keliatan suka sama Chanhee. Ketiga, jawab jujur kenapa kamu ngehindari Younghon?"

Juyeon menebaknya dengan benar, tak bisa memlih Sangyeon yang bos nya sendiri juga tertarik dengan orang lain. Bos nya sudah sangat baik, bahkan yang mengajaknya ikutan kencan buta karena mendengar bagaimana kesulitannya.

Tapi Changmin jadi susah untuk menjawab pertanyaan Juyeon, alasan menghindari Younghoon. Belum tentu Juyeon akan jadi pacarnya, jadi tak bisa mempercayainya dengan bercerita.

Changmin memilih Juyeon bukan karena terpaksa, menyukai bagaimana sikap Juyeon yang tak banyak bicara. Bukan karena pemalu, karena tiap tutur kata yang diucapkannya sangat berhati-hati dan tak serta merta berucap yang bisa menyakiti orang lain.

Lalu yang membuatnya sedikit menyesal adalah ternyata Juyeon mengamatinya, tebakannya.

Kini Changmin terdiam, menundukkan kepalanya karena tak bisa menceritakannya. Lalu takut juga jika Juyeon malah meninggalkannya.

"Kamu kok jadi diem?"

Ucapan lembut dari Juyeon membuatnya tersadar jika sedang ditunggu. Memberanikan diri untuk menatap Juyeon yang sedang menatapnya, bibirnya mengerucut yang malah jadi lucu. Ingin tertawa jika tak ingat sedang mengalami persidangan, diinterogasi Juyeon.

"Susah banget jawabnya? Gimana aku bisa bantu kamu kalo diem aja?"

"Aku takut." Changmin berujar sangat lirih, mungkin tak terdengar oleh Juyeon.

"Apa?"

"Takut." Suaranya masih lirih tapi sedikit lebih keras dari yang tadi.

"Kenapa?"

"Aku takut kalo kamu tau, kamu bakal ninggalin aku."

"Mau pindah ke sofa? Kamu pasti gak nyaman duduk hadap-hadapan gini."

Juyeon berdiri, lalu menarik tangan Changmin berjalan ke sofa kecil yang ada di dekat jendela. Harusnya muat 1 orang, tapi ini Juyeon ikut duduk di sampingnya, berbagi sofa kecil.

Bukannya tenang, malah hatinya berdebar tak karuan. Jarak yang begitu dekat dengan orang asing.

"Gimana? Deg-degan ya?" tanya Juyeon seperti tak masalah dengan kedekatan yang terjadi.

Changmin memegang tangannya sendiri karena menahan ketidaknyamannya, tapi mengangguk sebagai balasan untuk Juyeon.

Juyeon meraih tangan Changmin, menggenggamnya lalu mengelus punggung tangannya.

"Tahan kalo gak nyaman, aku gak bisa kasih kata penenang buat kamu. Aku cuma bisa bantuin kalo kamu cerita. Sejujurnya aku tertarik sama kamu, kamu manis."

Romantica | jukyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang