Heat 3
Changmin dan Chanhee menunggu bel pulang sekolah, pelajaran terakhir seperti tak kunjung selesai. Padahal mereka berdua punya rencana, merayakan ulang tahun Changmin.
Berumur 19 tahun membuatnya jadi lebih dewasa, usia yang matang untuk memiliki pasangan, pada jaman dulu. Sekarang, setidaknya dirinya harus memiliki pekerjaan yang matang. Inginnya mengambil kuliah, tapi keraguan berada di pikirannya.
Belum saja bel berbunyi badannya tiba-tiba panas, kepalanya pusing. Dirinya dapat mencium bau-bau yang merangsangnya, memicunya untuk heat. Melirik ke arah sahabatnya, Chanhee mengeluarkan banyak keringat.
Begitu banyak bau omega tentu saja memancing para alpha di kelasnya. Bahkan wali kelas ikut kerepotan untuk menghentikan para alpha.
Braakkkkk
Pintu dibuka kasar, ada Sunwoo di sana bersama beberapa guru. Sunwoo mendekati bangkunya dengan mata yang seperti menahan baunya.
"Bisa jalan?"
Changmin menggeleng untuk menjawab Sunwoo, kakinya bahkan sudah lemas. Kepalanya semakin berdenyut sakit, Sunwoo meraih badannya, menggendongnya di punggung. Berlari keluar kelas.
Sepertinya akan dibawa ke gedung perawatan. Sahabatnya Chanhee mengikutinya di belakang, sepertinya masih bisa berjalan dengan dibantu beberapa siswa. Changmin tak sempat melihatnya.
Sunwoo membawanya dengan tergesa-gesa, mungkin tak bisa menahannya jika lebih lama bersamanya.
Begitu sampai di gedung perawatan, dirinya dapat melihat dokter jaga menghampirinya. Membiarkannya berbaring di kasur yang kosong.
"Bentar lagi banyak yang kesini."
Setelah berucap, Sunwoo segera meninggalkannya. Barulah Chanhee datang dengan beberapa siswa yang mengalami gejala yang sama dengannya.
"Apa yang terjadi?"
Jacob sedikit bingung melihat banyak siswa yang heat barengan. Dirinya tak masalah mendapati Changmin, karena sudah lewat satu bulan sejak heatnya. Tapi ini pasiennya jadi lebih banyak.
"Kayaknya ada yang micu, bahkan aku yang udah lewat bisa ngerasain panasnya." Chanhee menjawab dengan mengipas-ngipas wajahnya menggunakan tangan.
"Aku ambilin obat dulu, telfon Juyeon."
Chanhee sedikit bingung bagaimana bisa dokter jaganya ini mengetahui nama Juyeon. Model, wajar kalo terkenal. Tapi hubungannya dengan sahabatnya ini bagaimana. Melirik kearah Changmin.
"Temennya."
Setelah berucap Changmin kembali merasakan kepalanya berdenyut. Entah siapa yang melakukan kejahatan dengan memicu seluruh kelasnya. Dirinya dapat melihat bagaimana teman sekelasnya ikut terbaring lemah di seberang.
Chanhee mencari ponsel Changmin, mencari-cari nama Juyeon.
"Aku masih kerja, kenapa?"
Chanhee dapat mendengar suara berat di seberang telfon, begini ya suaranya model. Badannya lebih bagus dari Younghoon tunangannya, ototnya.
"Changmin heat, bisa jemput?"
"Hah...bentar lagi aku kesana."
Chanhee dapat mendengar helaan lelah dari Juyeon. Jangan-jangan mau meninggalkan pekerjaannya demi sahabatnya ini. Tapi bisa dipastikan lelahnya juga, apa dirinya salah sudah menghubungi Juyeon.
Harusnya Chanhee menghubungi keluarganya minta jemput lebih cepat, membawa Changmin ke rumahnya tentu lebih terjaga daripada membiarkannya bertemu Juyeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Romantica | jukyu
FanfictionBook khusus JuKyu Entah jadi oneshot, twoshot, short story MAIN PAIR JUKYU BXB MATURE