25. Sunshine 1

1.1K 100 11
                                    

25. Sunshine 1

Seorang lelaki berkelahiran November sedang memandangi sebuah pigura foto berisikisan orang-orang satu timnya dalam olahraga Rugby yang sudah dibentuk selama 2 tahun belakangan. Namun cukup sayang mengingat bahwa dia harus vakum selama 6 bulan. Rasa sedih memang terasa sangat menyakitkan, namun dia harus menerima keputusan dengan pasrah untuk menjalani hidup, karena hidup itu terus berjalan.

Menyelesaikan pandangannya dengan tersenyum lalu dia bersiap-siap untuk keluar dari apartemennya, tinggal sendiri setelah liburan panjang.

"Changmin,"

Sebuah suara memanggil namanya ketika baru saja mengunci pintu apartemen kecilnya. Saat menolehkan pandangannya, ada sosok laki-laki yang sudah menjadi sahabatnya sejak kecil, laki-laki yang juga menemaninya selama masa vakum dan juga membantu segala kebutuhannya.

"Soobin, pagi."

Soobin ini merupakan pemain kunci pertahanan tim Rugby-fullback, posisinya berada di paling belakang untuk daerah pertahanan. Namun juga harus memiliki kemampuan untuk menendang bola saat conversion kick-tendangan bola ke gawang lawan setelah mencetak angka, atau penalty kick.

Changmin mengeluarkan tangannya dari saku celana untuk memberikan tos andalan, tapi otot-otot tangannya terasa berbeda hanya untuk membuka genggaman. Dia meregangkan tangannya lalu menutupnya lagi.

"Mati rasa?"

"Eumm, sedikit, tapi aku baik-baik aja kok."

"Tasmu."

Soobin memang tak banyak bicara tapi cukup perhatian. Changmin memberikan tasnya untuk dibawa Soobin. Rutinitas hariannya saat berangkat ke kampus.

Mereka berdua akhirnya berjalan ke arah halte, menaiki bus menuju ke kampus banggaan mereka. Karena cukup terkenal dengan permainan Rugby yang sering memperoleh juaran Nasional.

Selama perjalanan Soobin mengatakan bahwa ibu Changmin kemarin meneleponnya, tapi ibu Changmin merupakan orang yang enerjik jadi bisa ditebak isi pembicaraannya apa. 2 menit tentang dokumen untuk mengulang semester yang terlewatkan dan 1 jam bercerita tentang idol yang menjadi favorit saat ini, The Boyz.

Soobin mengantar Changmin sampai di dalam kelas, setelah memberikan tas dia pergi untuk mengikuti kelasnya sendiri. Tapi sebelum itu lagi-lagi Suoobin terlampau khawatir dengan masih berdiri di belakang tempat duduk Changmin.

"Soobin, kamu harus ke kelasmu sendiri. Bisa dapet masalah kalau kamu ikut ngulang kelas juga."

"Aku jemput selesai kelas ya, jadi tunggu di sini."

"Thanks,"

Barulah Soobin benar-benar pergi ke kelasnya sendiri. Membuat Changmin menghela napas panjang. Mulai semester ini dia akan mengulang banyak mata perlajaran yang dilewatkannya. Mulai semester ini juga dia harus terbiasa.

"Kak Changmiiiinnn..."

Sebuah teriakan berhasil mengalihkan fokusnya, dari arah pintu depan teman setimnya berlari ke arahnya. Lihatlah pipi gembulnya yang suka makan tapi cukup memiliki stamina dan ketangkasan dalam berolahraga.

"Apa kak Changmin gak masalah keluar rumah sakit secepet ini? Apa kak Changmin udah baik-baik aja? Aku bener-bener khawatir lho sama kak Changmin."

"Ehehe, iya...aku ngulang semester bareng jadi mohon bantuannya." Balas Changmin sedikit tak nyaman karena bau napasnya seperti Natto, kedelai yang difermentasi tapi memang sangat bagus untuk kesehatan para olahragawan.

"Siap kak, tanya aja kak kalau ada masalah, Ju Haknyeon siap membantu kak Changmin."

Haknyeon sangat bersemangat karena mengidolakan Changmin, sampai saat adik tingkatnya mulai berdatangan. Apalagi sosok cuek dengan mata yang terkenal tajam, Sunwoo. Sibuk memainkan ponsel pintarnya tanpa menyapa sepatah kata, hal yang tak disukai Changmin sebenarnya, tapi karena canggung membuatnya diam saja.

Romantica | jukyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang