31. Second Love 2

1.1K 103 62
                                    

31. Second Love 2

Hari demi hari dilalui pasangan Juyeon dan Changmin yang tengah dimabuk kasmaran. Juyeon akan memanjakan Changmin dengan apapun, tapi di antara itu semua Changmin paling menyukai saat Juyeon membuatkan susu hangat untuknya. Rasa yang dibuat oleh Juyeon terasa sangat nikmat.

Ada saat dimana Changmin menginginkan susu hangat di rumah sakit, saat jam makan siang ia awalnya akan membeli cokelat hangat di kafe tapi melihat ramainya kafe ia mengurungkan niatnya. Jalannya berbelok ke supermarket terdekat, ia membeli sekotak susu bubuk untuk orang hamil.

Membawa susu kotak itu ke ruangan Juyeon, yang mana suaminya itu tengah beristirahat setelah operasi panjang semalaman, bahkan pagi tadi masih harus melakukan operasi transplantasi.

"Aku ganggu ya?"

Changmin tak tau jika suaminya tengah beristirahat dengan beberapa orang dari departemennya, entah sudah istirahat atau sedang membahas sesuatu yang lain. Karena walaupun ada beberapa kotak makan, juga terdapat beberapa lembar kertas-kertas yang diyakini tentang informasi pasien atau tentang suatu kasus.

"Ehh Changmin, tumben siang-siang kesini, biasanya juga nongkrong di kantin."

Bukannya Changmin tak suka dengan Kevin, tapi terkadang mulut Kevin itu seperti bola yang menggelinding terus tak akan berhenti jika belum menabrak sesuatu.

"Juuu..."

"Kamu mau apa?"

"Susu cokelat."

"Mau aku beliin?"

"Buatin."

Changmin menenteng kresek belanjanya tadi, menyerahkan ke Juyeon yang tengah terkekeh melihatnya. Mungkin ia terlihat bodoh karena siang hari mendatangi tempat Juyeon, karena selama ini ia hanya datang saat sudah malam.

Sebelum membuatkan susu, Juyeon mempersilahkannya duduk di kursinya dengan memberikan bantalan pada pinggangnya yang sering nyeri.

"Udah berapa bulan sih kok masih aja ngidam?"

"Hmmm...masuk 7 ya."

Apakah salah jika ia masih merasakan masa itu walaupun harusnya sudah lewat, sempat berpikiran seperti itu. Tapi Juyeon dengan sabar dan tenang membalasnya, bahwa tak ada yang salah jika dirinya menginginkan sesuatu, daripada harus menahan dan malah menyakiti hati dan perasaannya nanti.

Juyeon itu dulunya seorang pemaksa, apapun akan menjadi miliknya, semua hal akan sesuai dengan keinginannya. Tapi lihatlah sekarang, sangat lembut dan penurut, apapun yang Changmin minta akan dikabulkan.

Mood-nya itu sering kali berubah-ubah, makanya Juyeon akan membelikannya sebuket bunga dengan kartu ucapan yang membuatnya merasa seperti sedang dirayu.

Our little baby is watching, stay calmed dear.

The white carnation is sweet and lovely, like you dear.

Lavender for my loyal love.

The red tulip for a declaration of my love.

My baby breath flowers was so pretty like you and little J.

Changmin menerima sebuket bunga dengan kartu ucapan yang begitu manis, dan terkesan seperti buaya puitis. Ia sampai memijit pelipisnya saat membaca semua untaian kalimat mirip buaya, ah, mantan buaya.

"Aku suka sama bunga-bunga yang kamu beliin, tapi gak perlu ada rayuan buaya."

"Aww... apa ini Changmin yang selalu minta diusapin perutnya, apa ini Changmin yang selalu minta susu cokelat hangat tiap pagi, apa ini Changmin yang selalu minta dipeluk tiap malam, apa ini Changmin yang—"

Romantica | jukyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang