46. Reason: Kehadiran

1.2K 97 14
                                    

*

*

Menjadi sebuah alasan.

*

*

Changmin ini adalah manusia pengangguran tanpa pekerjaan tetap, sebenarnya dia tak benar-benar menganggur karena memiliki kegiatan lain yakni membantu di kafe milik papanya. Penghasilan yang dia peroleh tak sebesar karyawan yang memiliki posisi tetap dan porsi pekerjaan yang banyak, dia hanya suka menggambar dan mendesain, memberikan masukan serta rencana untuk membuat kafenya lebih berwarna. Dia pernah memiliki mimpi lain untuk menjadi komikus, tapi sayang dia tak mampu menerima beban dari jadwal tayang komiknya dan tekanan deadline. Atau dengan menjadi karyawan disalah satu perusahaan media online atau yang membutuhkan jasanya. Namun sayang, lagi-lagi dia tak memiliki kuasa akan tubuhnya jika terlalu lelah. Yang mana, dia hanya membantu di kafe dan mendirikan usaha kecil sebagai perancang desain dan perancang sebuah acara. Biasanya hanya untuk acara fans dan idol yang suka membuat event di kafe-kafe.

Changmin tak bisa kelelahan sedikit saja, yang ada badannya tak mampu menumpu untuk berdiri, bergerak saja sangat susah. Terbaring di kasur sudah seperti makanannya ketika memforsir tubuhnya kesana kemari menyiapkan sebuah event. Tak ada yang bisa dilakukan dengan tubuhnya.

Pernah suatu hari Changmin terbaring lemah setelah memaksa mengangkat beberapa kardus berisi mug souvenir dengan desainnya, berdiri serta seharian sibuk mengurus birthday event salah satu idola. Alhasil mendapat kecaman dari papa dan sepupunya.

Ada satu orang yang sangat diharapkannya muncul atau menjenguk, walaupun sempat merasa bahwa dia tak memiliki kesempatan untuk bertemu. Laki-laki yang bekerja di kafe, laki-laki yang berhasil mengambil hatinya sejak tahun lalu, laki-laki yang memberinya motivasi untuk unjuk bakat.

"Maaf..."

Untuk pertama kalinya Changmin mendengar kata maaf. Karena memang dia yang bersikap keras dan sok memerintah membuat jarak dan menimbulkan kebencian. Tapi laki-laki itu sempat mengiriminya pesan maaf sebelum datang.

Juyeon. Nama laki-laki itu. Sosok orang yang menjadi tetangganya setahun lalu, sosok yang memberinya kue hasil percobaannya sendiri, sosok yang sama-sama kehilangan orang terkasih karena kecelakaan.

Kala itu Changmin bercerita tentang penyakitnya, jantung lemah, lalu ditambah kecelakaan tahun lalu menyebabkan hernia. Juyeon terlihat iba dan menyesal. Mungkin saja mengingat bagaimana kesalnya Juyeon saat berhadapan dengannya. Hal yang dia lakukan hanyalah sebuah benteng perlindungan diri dari rasa kasihan, bahwa dia kuat dan bisa hidup layaknya manusia normal.

"Kalau kamu udah bisa gerak, mau bikin kenangan lagi?"

Setelah kunjungan Juyeon, hubungan mereka makin dekat. Juyeon sering mengajak Changmin jalan-jalan, membuat kenangan yang lebih baik katanya.

Nonton film adalah hal yang pertama Changmin ingin lakukan, Juyeon setuju sebelum ditanya. Jantungnya berdegup. Apakah Juyeon melihatnya? Atau karena penyesalan akan sikapnya.

Pameran kampus adalah event yang selalu ingin Changmin datangi, tapi karena terlalu banyak orang dan tanpa pengawasan sepupu atau papanya, dia tak diperbolehkan berkunjung.

Hari itu ada pameran berbagai hasil karya seni di kampus Juyeon, bahkan laki-laki itu yang menawarinya untuk pergi. Banyak sekali karya yang dipajang, mulai dari karya lukis, desain karakter lucu, sampai objek berupa patung dan karya seni lainnya. Lumayan sebagai referensi ide untuk mendesain.

"Seneng?"

"Eumm... Dari dulu aku pingin banget lihat beginian, tapi Papa sama Sunwoo mesti ngelarang. Mereka pada sibuk jadi takut aku kenapa-napa."

Romantica | jukyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang