23. Up to you: 2nd lead
Selama 5 tahun pernikahan berjalan, rumah tangga Juyeon dan Changmin masih saja dilingkupi kebahagiaan. Juyeon yang sudah mau terbuka pada Changmin merupakan langkah besar dalam pernikahannya.
Sedih atau bahagia dilewati bersama, seperti saat masuk tahun kedua pernikahan, kesedihan meliputi keluarga kecil mereka. Cobaan selanjutnya ketika sudah melewati liku perjalanan cintanya, lalu cemburu dengan masa lalu, lalu juga ketakutan dalam bertindak.
Setelah lulus Changmin masih bekerja di kafe, 1 tahun dihabiskan dengan pekerjaan full, barulah saat hamil dia memutuskan kembali mengambil jadwal paruh waktu.
Kala itu Changmin pingsan setelah kelelahan bekerja, setelah menemani kedua sahabat suaminya yang sedang mampir di kafe. Sudah menjadi langganan mereka nongkrong di tempatnya bekerja sembari menggodanya. Dia sampai lelah mendengar betapa berisiknya mereka, kenapa ya suaminya itu bisa tahan bersahabatan sejak lama.
"Juyeon suka main kasar gak? Gitu-gitu mantan atlet pasti punya tenaga macem kuda, eh harimau gak sih apa singa ya, udah kuat galak garang lagi."
"Jae emang boleh ya mulut dokter licin macem gini? Jadi kepikiran pasiennya nanti bakal pusing denger dokternya cerewet bawel lagi. Eh Chanhee juga kasian kayaknya, pacarnya model rubah berisik kaya gini."
"Heran deh kalian udah pada dewasa loh kak, bahasannya kenapa kaya anak kecil kaya gini sih. Kalo aku nyebarin rumor kak Younghoon mulutnya kaya tetangga lagi gibah pasti gak bakal pada gak percaya. Artis tampan mana punya kelakuan jelek."
"Ehh iri ya? Lagian dulu kenapa mau aja nikah sama Juyeon, padahal ada Kim Younghoon yang tampannya bak pangeran, kulitnya seputih susu semulus pantat bayi, tinggi macem tiang, oh jangan lupa arti yang bayarannya tinggi."
"Hoon kok geli banget ya dengernya, orang baik gak bakal muji diri sendiri. Lagian mana mau Changmin sama situ, derajat ketampanan masih di bawah Hyunjae, otaknya? Gak ada secuil punya Juyeon."
Entah itu obrolan singkat atau obrolan panjang, Changmin sebenarnya menyukai sahabat suaminya ini. Bicaranya memang asal ceplas ceplos, tapi jangan salah, mereka bisa membuatnya tertawa bahagia. Padahal sudah cukup bersyukur bertemu Juyeon, malah dia mendapat bonus sahabat suaminya.
Younghoon akan memesan kopi lagi sebelum pulang, sementara Hyunjae masih menunggu kekasih cantiknya. Lalu Changmin harus kembali lagi bekerja, sempat ditahan Hyunjae karena bibirnya lumayan pucat. Mengelak karena tadi lupa memakai lipbalm, makanya bisa lolos dari Hyunjae.
Baru saja beberapa langkah diambil Changmin jatuh pingsan, masih mendengar suara Hyunjae yang memanggilnya, tapi matanya sudah sangat terlelap.
Saat bangun dia berada di rumah sakit, dengan mama dan bunda menangis di sampingnya. Keadaannya makin kacau saat melihat suaminya sendiri murung.
"Denger baik-baik ya, ini bukan salah kamu kok, Tuhan yang lebih sayang makanya diajak pulang lebih dulu."
Sebenarnya Changmin masih bingung, tapi saat dokter yang menangani kandungannya masuk dengan muka murung dan bersedih membuatnya mendapat jawaban, keguguran.
Air mata yang keluar dari matanya sangat deras tapi entah kenapa suaranya tak bisa keluar. Usahanya selama setahun ini harus berkahir, ah, suaminya pasti lebih sakit hati, penantian panjangnya.
Murung berhari-hari sudah menjadi makanannya, berdiam diri di rumah, atau lebih tepatnya mengurung diri. Juyeon masih sabar membantunya, menenangkannya, tapi bagaimana bisa hatinya bisa tenang. Kehilangan keduanya yang menyayat hati, bahkan dia belum sempat menyapanya, belum sempat mengenalkannya pada dunia, membimbingnya menjadi sosok baik hati dan penuh tanggung jawab seperti Juyeon, terakhir belum sempat memeluknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Romantica | jukyu
FanfictionBook khusus JuKyu Entah jadi oneshot, twoshot, short story MAIN PAIR JUKYU BXB MATURE