35. Mate: Bond
Changmin dan serigalanya—Lilac, berhasil mencari tempat tinggal yang baru, yang jauh dari takdirnya, sampai harus memutus seluruh komunikasi dengan kedua sahabatnya. Ia hanya membenci pasangannya, bukan kedua sahabatnya. Tapi, ia sudah memantapkan diri untuk menghapus seluruh jejaknya sebelum memulai hidup baru.
Selama satu minggu ia terus menerus merasakan sakit di seluruh tubuhnya, rasanya seperti disiksa dengan berbagai benda tajam. Mungkin, inilah efek dari berpisah dengan pasangannya.
Memasuki minggu kedua, ia masih merasakan sakit tapi tak separah sebelumnya. Ia juga mulai melakukan kegiatan barunya, bekerja di penginapan bernama Butterfly. Wooseok, si pemilik penginapan merupakan omega tercantik yang pernah ditemuinya. Chanhee memang cantik, tapi Wooseok lebih cantik lagi.
Sisi tampan dari omega laki-laki adalah saat mereka berhasil mengontrol feromon dan berubah untuk menjadi setengah serigala—dengan tubuh manusia. Tapi, kadang juga yang terlihat adalah betapa cantiknya mereka di mata pasangannya.
Tak ada salah dengan kecantikan dari omega laki-laki, karena cantik tak hanya menjurus untuk perempuan. Dan, kata cantik bisa untuk mewakili beribu-ribu hal yang ingin diungkapkan.
Bosnya itu sungguh sangat baik mau menampungnya. Sebagai werewolf pengembara, ia bisa saja dicap sebagai rogue. Sudah dibilang di awal kan, jika jaman sekarang sudah berubah. Sebutan rogue sekarang digunakan untuk serigala yang bajingan, penipu, penjahat, atau sejenisnya.
Bosnya sempat menawarinya untuk memutus ikatan dengan pasangannya, tapi ia menolak.
"Mungkin aku jahat banget, kak. Tapi, aku mau dia ngerasain sesakit apa yang kurasa."
Changmin memberikan waktu selama sebulan untuk melakukan balas dendamnya. Walaupun begitu, Lilac merasa jika satu bulan itu teerlalu singkat untuk membunuh pasangannya. Begitu teringat jika menyiksa begitu sama saja membunuhnya secara perlahan, ia akhirnya membulatkan tekad untuk memutus ikatan. Dengan begitu, baik dirinya maupun Juyeon bisa hidup.
Tapi sebelum itu terjadi, bosnya menjadi sangat sibuk untuk menyambut kedatangan mertua dan adik iparnya. Katanya, adik ipar dari bosnya ini sedang sakit parah. Makanya membutuhkan bantuan dari tetua kaum werewolf, yang mana mereka berdua akan diberangkatkan bersama.
Baiklah, ia hanya bisa pasrah. Toh, ia juga menumpang di tempat bosnya.
"Changmin... Changmin... kamu tolong siapin kamar di pondok belakang ya, yang paling belakang"
Perintah Wooseok itu mutlak baginya, tapi ia sedikit terheran saat menyuruhnya untuk menyiapkan kamar yang paling belakang. Masalahnya, tempat itu malah terlihat seperti penjara baginya, karena jauh dari keramaian.
Dan, ini hanya perasaannya saja atau bagaimana. Ia merindukan Juyeon.
Mungkin laki-laki itu sadar jika ikatan mereka akan diputus, mungkin laki-laki itu sedang melawan rasa sakit. Dan, hal ini membuatnya semakin bersalah.
"Aku emang nggak pernah ngerasain di tolak, tapi adikku pernah. Adikku yang ditolak tapi dia juga ngerasain sakit, badannya cuma panas terus-terusan, katanya kayak lagi dibakar. Terus dia juga ngerasa badannya kayak lagi dipotong-potong, tapi yang dia lihat itu orang yang nolak dia. Kayak ikatan mereka masih ada, adikku ikut ngerasain sakit dari pasangan yang nolak dia."
"Kalau kamu mau nanya gimana akhirnya? Adikku meninggal sebelum diputus ikatannya. Kamu juga jangan lama-lama. Walaupun fisik kamu lebih kuat dari adikku, tapi kita nggak tau pasangan kamu itu bisa bertahan apa enggak."
Semalam Changmin menangis lagi mengingat penolakan Juyeon. Dirinya memang tak secantik Chanhee, tak setangguh Hyunjae, dan tak sekaya mereka. Tapi, apa hanya karena itu dirinya tak layak mendapatkan Juyeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Romantica | jukyu
أدب الهواةBook khusus JuKyu Entah jadi oneshot, twoshot, short story MAIN PAIR JUKYU BXB MATURE