Seorang remaja dengan seragam SMA tengah berjalan sendirian. Melewati banyaknya orang yang terus berjalan. Sampai bertemu dengan remaja seumurannya yang terlihat berjalan dengan pandangan tertunduk dan hampir menabraknya.
"Oh... Maaf" katanya sambil...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🍀
Gilang tampak berdiri di depan kompor dengan sebuah handuk terlampir di bahu kanannya. Aroma khas dari mie instan mulai tercium, yang menandakan bahwa mie buatnya segera matang.
"Aduh ... Panas-panas-panas ... ," katanya karena mengangkat panci yang digunakan untuk memasak mie instan.
Gilang yang dirasuki hantu Galang tampak menikmati makanan yang telah tersaji di hadapannya dengan lahan, mengingat sedari dia hanya makan makanan ringan. Hanya dalam hitungan detik, mie sudah habis.
"Meong... meong...," terdengar suara kucing yang berada di samping kakinya.
"Oh iya, kamu pasti lapar" kata Galang seraya mengelus tubuh kucing tersebut dan memberinya kerupuk yang berada dimeja makan Gilang.
"Meong...nyam..nyam," terdengar suara kucing sedang makan.
"Makan ya, dan kalau haus minum di sana, aku tidur dulu ya" katanya seraya menunjuk kamar mandi.
Dia beranjak pergi ke ranjang, tempat tidur Gilang, namun berhenti dihadapan cermin. Dia mendekat dan mengamati dengan detail wajah dan tubuh Gilang, apalagi bagian luka memar di sudut bibirnya.
"Gilang, apakah kau mengalami buli di sekolahmu, sehingga kamu ingin bunuh diri waktu itu? Aku akan jujur pada mu, karena sekarang hanya ada kita berdua. Sebenarnya penampilan mu lumayan juga, walupun tidak semenarik aku. Aku juga ingin berterima kasih karena tubuh mu menjadi perantara ku untuk membantu nenek dan Putri menuju alam selanjutnya dengan damai. Dan aku mendapat ingatan ku juga. Apa yang dapat ku lakukan untuk mu?" kata hantu Galang pada cermin yang terpantul wajah Gilang.
"Ah benar, aku harus tidur karena besuk Gilang sekolah. Selama ditubuh ini setidaknya aku tidak boleh menimbulkan masalah untuknya. Dan setelah sekolah aku akan mengunjungi ayah ku dan Salsa," katanya seraya merebahkan diri di kasur Gilang.
Kini mata indah Gilang tampak terpejam, menandakan bahwa dia telah tertidur pulas. Suara kipas angin yang dinyalakan sedari tadi membuat rambut poni yang menutupi kening Gilang tersibak, memperlihatkan dahi paripurna Gilang. Ditambah lagi hidung mancung dan bibir tipis berwarna merah jambu sangat mempesona. Suara nafasnya pun terdengar sangat indah. Posisi ini membuatnya terlihat seperti bayi polos yang tidak memiliki dosa apapun.
🍀
Pagi telah tiba, jam sudah menunjukan pukul 06.30 WIB. Di depan cermin terlihat Gilang menyisir dan menggunting rambutnya yang sudah panjang, sehingga terlihat lebih rapi dari biasanya. Gilang tampak sudah mengenakan seragam SMA nya yang terlihat kotor karena kemarin dia telah tidur disembarang tempat. Hingga memutuskan mencari hoodie di almari Gilang. Hanya ada warna biru muda. Dan di ranjang baju kotor terdapat hoodie hitam yang biasa dia pakai.