🍀
Gilang yang dirasuki hantu Galang bergegas menelfon ambulance, untuk mendapatkan panggilan darurat.
"Hallo, ada yang dapat kami bantu?" tanya seorang setelah terhubung.
"Saya ingin melaporkan, ada seorang gadis remaja yang sedang terbaring di taman dekat SMA Cahaya. Sepertinya, dia pingsan karena overdosis. Tolong kirimkan ambulans atau petugas untuk menolongnya. Cepat," katanya dengan suara panik.
"Baiklah, kami akan kirimkan petugas," jawab petugas.
"Baik, terima kasih. Saya mohon cepat lah," pungkasnya.
Setelah berhasil meminta pertolongan, dia ingin bergegas ke taman untuk melihat keadaan Salsa.
"Apa ada masalah?" tanya bu Dinda.
"Maaf bu saya harus pergi," katanya.
Ketika dia sudah melangkah sekitar 10 langkah. Terdengar suara microfon yang memanggil nomor peserta.
"Baiklah, sekarang waktunya peserta dengan nomor urut 12 atas nama Aura Savana untuk maju ke depan. Dan untuk peserta nomor 13 atas nama Gilang Narenda, silahkan untuk bersiap-siap" kata MC acara.
"Pergilah, tidak apa-apa. Jangan khawatir," kata bu Dinda yang mencoba mengerti.
Pandang tajam mengarah pada gedung tempat kompetisi di selenggarakan. Gilang yang dirasuki hantu Galang, merapikan baju seragam SMA yang dikenakannya, seraya berbalik ke belakang sehingga menatap bu Dinda yang berada di belakangnya.
"Bagaimana penampilan saya? Apakah saya sudah terlihat lebih baik baik?" tanyanya.
"Hmmm sudah. Tapi, tunggu," kata bu Dinda sambil mengambil sebuah sapu tangan dari tasnya dan membersihkan luka di wajah Gilang.
Gilang yang dirasuki hantu Galang hanya terdiam dan menatapnya. Dari sorot matanya terlihat bahwa, ada perasaan yang ingin dia katakan pada cinta pertamanya. Perasaan yang dirasa belum sempat di utarakan. Perasaan yang membuatnya menjadi hantu remaja.
Rasa perih yang sebelumnya tidak terasa, sekarang sedikit terasa nyeri ketika sapu tangan dari bu Dinda menyentuh bagian wajahnya yang terluka.
"Ahhhkkkkkk," keluh lirih Gilang yang dirasuki hantu Galang.
"Tahan sebentar, setiap kali ibu bertemu denganmu, kenapa kamu selalu saja penuh luka?" tanya Bu Dinda.
"Kau selalu khawatir, kau tidak berubah sedikitpun," jawabnya dengan lirih.
"Ih, sama gurunya tidak sopan. Panggil bu bukan kau," kata bu Dinda yang menempelkan sapu tangan dengan kasar di wajahnya.
"Ahhkkk, perih bu," keluhnya yang tanpa sadar memegang tangan bu Dinda. Sehingga membuat bu Dinda menatap Gilang dengan dalam dan terdiam beberapa saat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Awesome Ghost [SELESAI]
Mistério / SuspenseSeorang remaja dengan seragam SMA tengah berjalan sendirian. Melewati banyaknya orang yang terus berjalan. Sampai bertemu dengan remaja seumurannya yang terlihat berjalan dengan pandangan tertunduk dan hampir menabraknya. "Oh... Maaf" katanya sambil...