🍀
Setelah beberapa saat, sampailah mereka di dekat toko musik ayah Galang. Galang mengajak Gilang mengamatinya dari kejauhan, sampai ayah Galang keluar.
"Gilang-Gilang, lihat bapak-bapak itu?" kata hantu Galang menujuk ke arah ayahnya.
"Iya, kenapa?" kata Gilang.
"Namanya pak Darma, dia memiliki putri bernama Salsa. Pura-pura lah mengenalnya. Kau akan ke sana sendiri, aku akan menunggu mu disini" kata hantu Galang.
"Lalu apa hubungannya dengan mengontrol ketakutan ku?" tanya Gilang.
"Tentu saja ini berhubungan. Dengarkan kata-kata ku. Pelajaran pertama adalah membebaskan penyesalan hantu yang terikat di toko musik," kata hantu Galang.
"Apakah pemilik toko musik itu menggunakan penglaris atau pesugihan? Dan bagaimana kamu mengatakan bahwa membebaskan hantu adalah pelajaran pertama? " kata Gilang memprotes.
"Bukan, seseorang menaruh hantu agar toko itu tidak laku. Percaya, dan dengarkan aku. Hantu itu berada dalam studio disana. Wajahnya bisa dibilang menyeramkan, namun sebenarnya tubuhnya sangat menggemaskan. Kamu hanya perlu menanyakan apa yang dapat kau bantu untuk anak-anak itu?" tanya Galang dengan entengnya.
"Kita berdua saja," kata Gilang.
"Aku tidak bisa?" kata hantu Galang.
"Kenapa?" tanya Gilang.
"Ah. Itu studio milik ayah ku. Laki-laki yang kamu lihat adalah ayah ku. Untuk detailnya akan ku ceritakan nanti," kata hantu Galang.
"Ah begitulah? Pasti ayah mu galak," kata Gilang.
"Jangan mengolok-olok ayah ku, cepatlah sana," kata hantu Galang sambil mendorong Gilang.
"Baiklah," kata Gilang.
Gilang pun menuju studio musik pak Darma, walaupun ketakutan dan penuh keraguan. Namun, hal ini harus dia lakukan.
Senyuman terlihat di wajah pak Darma, ketika melihat Gilang berdiri di pintu masuk. Gilang hanya berdiri dengan bola mata yang melihat ke sudut-sudut toko tersebut.
"Kau baik-baik saja? Kemarin kau terlihat seperti ketakutan, apakah ada yang menggangu mu?" tanya pak Darma.
"A-a-iya. Tapi saya baik-baik saja pak," kata Gilang seraya mengingat kejadian kemarin malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Awesome Ghost [SELESAI]
Mistério / SuspenseSeorang remaja dengan seragam SMA tengah berjalan sendirian. Melewati banyaknya orang yang terus berjalan. Sampai bertemu dengan remaja seumurannya yang terlihat berjalan dengan pandangan tertunduk dan hampir menabraknya. "Oh... Maaf" katanya sambil...