25. Berteman

471 83 0
                                    

🍀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍀

Suasana malam sendu sekali, walaupun banyak hantu berlalu lalang. Lampu-lampu yang berada di trotoar menjadi satu-satunya sumber penerangan. Beberapa lama kemudian, sampailah hantu Galang di depan pintu kamar Gilang yang terkunci rapat. Hantu Galang melirik ke jendela yang sedikit terbuka, dia melihat Gilang tengah tertidur pulas.

"Apakah aku harus membangunkan? Tapi, dia terlihat kecapean dan butuh istirahat. Baiklah, dia sudah banyak membantu jadi besuk saja, biarkan dia tidur," kata hantu Galang.

Hantu Galang berbalik, dia menyadari bahwa jemuran yang sudah kering belum dipindahkan oleh Gilang dan sebuah pot tampaknya pecah karena terjatuh.

"Cih, apakah Gilang pemalas! Harusnya dia sudah memindahkan ini. Tapi, jika aku menjadi Gilang tentu dia akan kebingungan. Hingga menjatuhkan pot ini," kata hantu Galang seraya mendekat ke pot dan memeriksanya.

"Cih, jika tiba-tiba aku datang dan memohon pertolongan tentu dia akan kebingungan, apalagi dia katanya adalah anak penakut. Baiknya aku menyusun kata-kata terlebih dulu," kata hantu Galang seraya merebahkan diri dilantai. Dia menatap langit yang dipenuhi dengan bintang seraya memikirkan cara untuk meyakinkan Gilang.

🍀

Terik matahari memancarkan sinarnya. Hantu Galang membuka matanya. Serta dikagetkan karena dia melihat Gilang tengah duduk dan menatap tanpa takut ke arah hantu Galang. Muka Gilang terlihat begitu pucat karena sakit, membuatnya tampak seperti hantu Galang.

"Apa yang kamu lakukan? Hah! kamu membuatku takut? Apakah kamu sedang cosplay jadi hantu?" teriak hantu Galang seraya berdiri menatap Gilang.

"Oh! Maaf, jika wajah ku membuat mu tidak nyaman, tapi aku bukan hantu jadi jangan takut," kata Gilang dengan ramah.

"Hmm, tidak masalah! Wajah mu sungguh pucat! Apakah kamu anemia, minumlah obat?" tanya hantu Galang.

"Terima kasih hehehe," kata Gilang sambil tersenyum.

"Kenapa kamu tersenyum?" tanya hantu Galang.

"Hanya saja wajahmu juga pucat, malah melebihi wajah ku. Apakah kamu sudah minum obat?" tanya Gilang membalikkan pertanyaan Galang.

"Apakah dia tidak menyadari bahwa aku hantu?" kata hantu Galang dalam hati.

"Mengapa kau diam saja? Hmmm tapi, sepertinya aku pernah melihat mu?" tanya Gilang.

"Ah, tentu saja. Kamu hampir mati di atap sekolah. Aku yang menolong mu, apakah kamu tidak mengingatnya? Jahat sekali," kata hantu Galang.

"Ah, benar. Kamu siswa waktu itu. Aku memikirkan hal ini dari semalam. Semua tampak aneh. Tapi, akhirnya aku menyadarinya. Senang bertemu dengan mu," kata Gilang seraya memegang tangan Galang dengan tiba-tiba.

"Apa yang terjadi? Kenapa dia dapat menyentuh ku?" kata hantu Galang dalam hati dan menujukan ekspresi keheranan.

"Ternyata tangan mu sangat dingin?" kata Gilang.

Awesome Ghost [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang