5. Ruang Musik

1.3K 175 0
                                    

🍀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍀

Hari sudah pagi. Gilang mengantar kakeknya menuju ke halte bus.

"Jika ada hantu yang mengganggu mu, bacalah doa dan selalu bawa jimat mu," kata kakek sambil mengelus pipi Gilang.

"Baik kek," kata Gilang.

Bus yang ditumpangi kakek Gilang akan berjalan. Gilang memperhatikan wajah kakeknya yang perlahan melaju dengan busnya.

Setelah selesai, dia berjalan menuju sekolahnya. Tidak lupa, memakai earphone dan menutupi kepala dengan hoodie lusuhnya. Walaupun menggunakan barang-barang yang telah usang, postur tubuh Gilang masih terlihat memukau.

"Hay orang aneh!" kata Reza yang tiba-tiba menghadangnya.

"Reza," kata Gilang.

"Beliin rokok dong, kecut nih mulut belum ngerokok dari pagi," kata Erik seraya memegang bahu Gilang. Disampingnya berdiri Reza dan anggota gengnya.

"Tapi sebentar lagi sudah mau masuk, aku akan terlambat," kata Gilang dengan gugup.

"Kau berani menolak ku? Kau berani ngelawan sekarang? Beliin rokok cepat. Tidak usah banyak alasan," kata Erik dengan nada naik.

"Baiklah," kata Gilang membalikkan badan.

"Hay, ayo masuk kelas," kata seorang gadis pada Gilang.

"Siapa kau? Cantik sih tapi menggangu saja," kata Erik pada Gadis tersebut.

"Aku, kenalkan nama ku Lintang dan aku tidak suka suatu perundangan. Hey, kau ayo masuk kelas, apa kamu mau terlambat?" katanya seraya melirik Gilang dan mengajaknya pergi.

"Hay Gilang anak aneh, cepat pergi belikan sekarang!," pinta Reza.

"Hay, kamu orang miskin atau bagaimana? Dan apakah kaki mu tidak bisa berjalan? Pergilah ke toko dengan kaki mu sendiri dan belilah barang dengan uang mu sendiri!" kata Lintang tepat pada muka Reza.

"Cari ribut ini cewek," kata Erik seraya akan menampar Lintang.

"Hay ada apa itu? Apakah kalian berkelahi? Cepat masuk, bel akan segera berbunyi," kata seorang satpam kepada mereka.

"Tidak pak Yanto, kita hanya berbincang," kata Reza menjawab pertanyaan pak satpam seraya meninggalkan mereka.

"Awas kau!" kata Erik dan berjalan menyusul Reza.

"Apa kamu baik-baik saja?" tanya Lintang pada Gilang.

"Tidak usah ikut campur!" kata Gilang seraya berjalan pergi meninggalkan Lintang.

"Sudah ditolong tiga kali masih saja sombong. Kamu harus belajar mengucapkan terima kasih!" teriak Lintang.

Gilang hanya diam dan melanjutkan jalannya tanpa menghiraukan perkataan Lintang.

Awesome Ghost [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang