43. Fakta Baru

409 75 0
                                    

🍀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍀

Di depan gerbang SMA Cahaya, hari ini banyak sekali jurnalis dan wartawan yang meliput kejadian yang baru di temukan. Oleh karena itu, pihak sekolah meliburkan seluruh siswanya. Pak Yanto, yang merupakan satpam dibawa ke kantor polisi untuk memberikan kesaksian. Sementara Gilang dan temannya hanya memberikan informasi seperlunya.

Setelah kejadian tersebut, Gilang dan hantu Galang kembali ke kamar kosnya. Saat di perjalanan, Gilang merasa diikuti oleh seorang.

"Apakah mereka mengikuti ku?" tanya Gilang pada hantu Galang untuk memastikan perasaannya.

"Iya, mereka 3 meter dibelakang mu," jawab hantu Galang.

"Keluarlah. Aku tahu kalian mengikuti ku," kata Gilang seraya membalikan badan.

"Cih, ketahuan hahahaha," kata Erik, yang akhirnya keluar dari persembunyiannya bersama Reza.

"Jadi, kami mengikuti mu karena hmmm ... ," kata Reza berusaha mencari alasan terlihat dari matanya yang memutar seolah kebingungan.

Gilang melihat mereka berdua sejenak dan mengamati situasi. Cuaca hari itu, begitu tenang, walaupun langit tampak mendung seolah tahu tentang apa yang terjadi.

"Sudahlah, lupakan saja. Toh aku tidak bertanya alasan kalian. Apakah kalian tidak lapar?" tanya Gilang.

"Hah? Krucuk... krucuk... ," kata Erik yang tertegun seraya terdengar suara keroncong dari perutnya.

"Jika kalian mau, aku memiliki beberapa mie instan di kamarku dan cemilan lainnya. Bagaimana? Mau makan bersama ku?" tanya Gilang yang menawarkan.

"Tidak-tidak, kami tidak ingin merepotkan mu dan ... ," kata Reza yang menolak, namun terpotong dengan perilaku Erik.

"Let's Go!" Ayo, dimana rumah mu?" kata Erik yang tiba-tiba merangkul bahu Reza dan Gilang lalu berjalan.

"Aku tinggal sendiri, di kamar sewaan," kata Gilang.

"Waw, kau memang mengagumkan," puji Erik.

Gilang hanya tersenyum tipis dan menujukan arah jalan ke tempat tinggalnya. Bersamaan dengan rintikan hujan semakin lebat. Sehingga, mereka bertiga berlari dan tertawa seolah sedang menikmati masa remaja. Tidak lama setelah itu, Gilang berbalik sebentar dan melambaikan tangannya untuk memanggil hantu Galang yang berdiri tertinggal.

"Hah, dasar bajingan kecil itu," kata hantu Galang yang melihat senyuman Gilang dan berlari menyusul mereka.

Gilang berdiri di samping kompor yang tengah menyala. Tampak tangan kiri yang diletakan di pinggangnya. Kaos putih polos berpadu celana training membalut tubuhnya, walaupun rambutnya terlihat masih basah, terlihat raut wajah yang bahagia.

Awesome Ghost [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang