34. Pertemuan di RS

436 72 14
                                    

🍀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍀

Gilang yang dirasuki hantu Galang melihat adiknya terbaring, sedangkan ayahnya dengan mata sayu memandangi putrinya yang tak berdaya. Setelah beberapa jam, dia memutuskan untuk pergi meninggalkan mereka karena ayah Galang terlihat terlelap di samping adiknya. Dan memilih menunggu di lobi rumah sakit. Tatapannya penuh tanda tanya dan kesedihan.

"Gilang, kenapa kamu disini? Apakah kamu sakit?" kata seorang yang tiba-tiba menepuk bahu kanannya, sehingga membuatnya terbangun dari lamunan.

"Ha iya," jawabnya kebingungan karena tidak mengenal laki-laki tersebut.

"Baiklah. Apakah kau tahu kalau kakek disini?" tanya kakek Gilang.

"Oh, dia kakeknya Gilang," kata suara hati hantu Galang, yang sebelumnya dia pernah melihat foto Gilang bersama sang kakek.

"Kok diam saja, Gilang apakah kau baik-baik saja? Mengapa muka mu penuh memar?" tanya kakek Gilang yang mengkhawatirkan kondisi cucunya.

"T-t-tidak kek, Gilang baik-baik saja,"jawabnya.

"Kamu yakin?" tanya kakek Gilang memastikan bahwa kondisi cucunya.

"Iya kek," katanya seraya mengangguk kan kepala.

"Ya sudah. Kakek ambil obat kakek dulu ya. Setelah itu kita pulang bersama," kata kakek Gilang seraya meninggalkannya, berjalan menuju apotek.

Tidak lama setelah itu, pak Darma ayah Galang keluar dari UGD dan menghampiri Gilang yang duduk seorang diri.

"Apakah kau yang memanggil petugas untuk membantu Salsa?" tanya pak Darma.

Gilang yang dirasuki hantu Galang, hanya menganggukkan kepalanya yang mengartikan apa yang ditanyakan ayahnya, jawabnya adalah iya.

"Terima kasih ya. Kau adalah anak yang baik. Andai saja, kau tidak ada pasti kondisi Salsa akan jauh lebih buruk," kata pak Darma dengan raut muka sedih.

"Saya tidak melakukan banyak hal. Jadi, ayah... maksud saya pak Darma tidak perlu sungkan pada saya," kata Gilang yang dirasuki hantu Galang.

"Kalau dilihat, kau sangat mirip dengan putra saya. Mata mu selalu berbinar-binar dan memilki sorotan seperti cahaya yang tajam seolah kamu melihat sesuatu yang tidak dilihat orang lain. Walaupun terkadang, mata itu juga terlihat sendu menahan kesepian," kata pak Darma yang mengelus kepala Gilang yang dirasuki hantu Galang.

"Saya yakin, putra pak Darma pasti sangat bangga memiliki ayah seperti bapak. Sosok yang sangat hebat," kata Gilang yang dirasuki hantu Galang.

"Tidak, saya adalah ayah yang bodoh. Saya tidak dapat menyelematkan nyawanya. Bahkan sebelum itu, saya tidak pernah mencoba memahami maksudnya. Bahkan sekarang saya masih sangat malu untuk mengunjungi makamnya. Ditambah lagi, sekarang saya tidak becus untuk merawat Salsa, adik kesayangannya. Entah bagaimana saya menghadapi kemarahannya ketika nanti kita bertemu di akhir," kata pak Darma seraya menghela nafas.

Awesome Ghost [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang