42. Hantu Cleaning Servis

400 70 3
                                    

🍀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍀


Reza menyalakan senter dari ponselnya untuk menerangi ruangan tersebut. Erik terlihat gugup dan memegangi pundak Reza. Hantu Galang dan Gilang menatap hantu cleaning servis tersebut.

"Kau mengenal nya?" tanya Gilang.

"Tidak juga," kata hantu Galang.

Hantu cleaning servis masih melayang menatap mereka.

Mereka sudah disini. Apa yang dapat kita bantu untuk mu?" tanya hantu Galang.

"Gali lah. Tubuh ku terkubur di sana," jelas hantu cleaning servis.

"Apa? Bagaimana mungkin?" kata Gilang kaget.

"Ada apa Gil? jangan menakut-nakuti kami!" kata Erik.

"Gali lah, dan tolong berikan tubuh ku yang tersisa kepada keluarga ku. Setelah itu, sebagai gantinya akan ku ceritakan semua yang ku tahu," pinta hantu cleaning servis memohon.

"Kau sanggup melakukannya? Jika, kau tidak sanggup, tidak apa-apa," tanya hantu Galang pada Gilang.

"Baiklah, kalian berdua pulanglah. Ada yang harus ku lakukan," kata Gilang sambil pergi meninggalkan ruangan untuk mencari peralatan yang dapat digunakan.

"Tunggu, apa yang akan kau lakukan?" tanya Reza.

"Aku harus membongkar cor-coran ini. Aku ingin membuktikan sesuatu," kata Gilang.

"Mana mungkin? Ini bukan sesuatu yang mudah dibongkar!" kata Erik mendengar pernyataan Gilang yang tidak masuk akal.

"Aku tahu. Tapi ada sesuatu yang harus ku buktikan," kata Gilang.

"Baiklah, apapun itu. Sebelum membongkar ini. Ada hal yang harus kita lakukan terlebih dahulu. Percayalah pada ku," kata Reza seraya menelfon seseorang.

"Kamu sedang apa?" tanya Gilang.

"Jika membongkar ini, akan menimbulkan suara berisik dan ketahuan. Jadi, kita harus mengurus pak Yanto, terlebih dahulu," kata Reza dan keluar ruangan sambil diikuti oleh Erik dan Gilang.

Selang beberapa saat, mereka bertiga melihat situasi. Terlebih Gilang membawa seutas tali sedangkan Erik membawa tongkat kayu. Mereka terlalu hat gugup.

"Apa tidak ada cara lain untuk membungkamnya? Apa tidak beli obat tidur atau semacamnya saja? Bagaimana kalau dia nanti mati?" tanya Erik.

"Tidak ada waktu, membeli obat tidur di haris membawa resep dokter. Hanya ini satu-satunya cara. Bukankah kau ahli dalam hal membuat orang pingsan? Hmm percayalah padaku. Jika, sampai terjadi apa-apa, setiap hari aku akan menjenguk mu dipenjara," kata Reza.

"Cih, sialan!" umpat Erik.

"Lakukan saja! Jangan banyak mengeluh. Aku akan mengalihkan perhatiannya, kau pukul lalu kita ikat," perintah Reza yang beranjak mendekati pak Yanto, satpam SMA Cahaya.

Awesome Ghost [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang