Mr. Melancholy Wants To Live A Peaceful Life (Terjemahan Bahasa Indonesia)

Chapter 74

»—Penulis: 青色羽翼/Cyan Wings—«

»—Penerjemah B Ing: E Danglars—«

Lian Yufan, yang menganggap dirinya lumayan dewasa, tidak berdebat dengan You Zhengping. Dia hanya berkata dengan tenang, "Tentu saja aku berharap tidak ada yang akan dikorbankan, namun itulah kemungkinannya. Pada saat ini, 100% dari orang yang memikul kekuatan proyek sumber tersebut sudah mati."

Mendengar hasil dari proyek sumber, Zhen Li berkata lirih, "K-Kalau begitu, lebih baik meminta pria berjubah hitam untuk turun tangan."

Lian Yufan menggelengkan kepalanya. "Kita tidak akan melakukan itu. Kerja sama dibangun atas fondasi kesetaraan antara dua pihak, bukan hanya satu pihak yang berada di atas angin. Itu bukan mendukung, bukan kerja sama. Kita tidak bisa meminta bantuan pria berjubah hitam untuk semua hal."

You Zhengping menambahkan, "Jika pria berjubah hitam benar-benar bisa melenyapkan Sistem, menurutku, dia sudah melakukannya sejak dulu. Dia pasti memiliki alasan untuk menetap di dunia ini dan menyerahkan begitu banyak hal kepada kita. Mungkin dia juga memerlukan bantuan kita. Kita harus menjadi lebih kuat. Kita tidak bisa hanya mengandalkan satu orang."

"Oh," ujar Zhen Li sedih.

"Saat ini kita hanya bisa meningkatkan kewaspadaan kita. Aku akan pergi melaporkan ini ke atasanku dan berusaha sebaik mungkin untuk memfasilitasi aktivasi proyek sumber. Aku juga akan mengirimkan permohonan atas nama Zhen Li. Kapten Lian, bawa Zhen Li untuk mengisi formulir, lalu bawa dia untuk beristirahat," kata Direktur Xiao.

Semua orang bubar. Lian Yufan membantu Zhen Li mengisi permohonan, kemudian membawa dia ke ruang duduk.

Ketika Zhen Li berjalan masuk, dia menemukan bahwa Feng Kui sedang berada di sini.

Organisasi Pelindung pasti memiliki alasannya sendiri untuk mengatur sesuatu seperti ini. Mereka mungkin berharap bahwa Zhen Li akan memberi tahu Feng Kui mengenai apa yang diketahui baru-baru ini, dan bahwa Zhen Li akan menyampaikan keadaan Feng Kui yang sekarang kepada Huan Zixu.

Mungkin bercampur di dalamnya adalah keinginan untuk menggunakan Zhen Li agar memengaruhi pikiran Feng Kui, dan sepenuhnya menaklukan mereka berdua. Meskipun begitu, petunjuknya tidak terlalu jelas, maka terserah Zhen Li sendiri untuk memilih apa yang akan dia lakukan.

Zhen Li berjalan melewati pintu dan melihat Feng Kui menggambar sesuatu di atas selembar kertas.

Zhen Li berbicara dengan ramah: "Halo, aku Zhen Li, sepertinya kita sudah bertemu tiga kali."

Satu kali di antara Liga Pelintas Terakhir, ketika Zhen Li melihat Feng Kui dari jauh. Satu kali di studio, meskipun ingatan itu sudah ditimpa, dan Zhen Li hanya tahu bahwa sesuatu seperti itu terjadi, tanpa mengingatnya. Kali terakhir adalah setelah mereka berdua sudah berhasil ditangkap, dan Zhen Li ikut bergabung dalam interogasi.

Feng Kui tidak menjawab. Dia selalu pendiam. Sering kali, dia membiarkan Huan Zixu yang berbicara untuknya, hanya sesekali dia mengungkapkan sudut pandangnya sendiri.

Zhen Li tidak merasa canggung karena tidak mendapatkan balasan. Dia duduk di seberang Feng Kui dan melihat bahwa orang kikuk ini sedang memegang pensil dan menggambar seseorang dengan serius. Zhen Li melihat lebih dekat; tentu saja itu Huan Zixu.

Zhen Li tidak mengganggu Feng Kui lagi. Dia menontonnya menggambar dalam sunyi. Jemari kokoh Feng Kui memegang pensil, goresan demi goresan dengan teliti menggambarkan mata Huan Zixu. Ketika dia selesai menggambar, dia menimbang-nimbang, dan menambahkan tanda lahir tetesan air mata di sudut mata Huan Zixu.