Chapter 106

119 31 0
                                    

»—Penulis: 青色羽翼/Cyan Wings—«

»—Penerjemah B Ing: E Danglars—«


Yu Hua adalah orang yang terkendali. Sebagai seorang Pelintas, dia tidak menyia-nyiakan poinnya. Dia mengeluarkan poinnya di saat-saat yang penting. Dia tidak akan sembarangan menggunakan poinnya untuk memenuhi keinginannya yang tak perlu. Sebagai orang biasa, dia juga sangat jarang menghambur-hamburkan uang. Baik di rumah maupun di kantor, setiap sen-nya digunakan di saat-saat genting saja. Tidak diragukan lagi, kegiatan mendekor studio dilakukan untuk mempersulit kehidupan Lian Yufan, tetapi sebenarnya dia memang sedang menghemat.

Yu Hua, yang bisa dibilang tidak pernah menuruti keinginan hatinya, telah menghabiskan banyak uang hari ini dan merasa bahwa menghabiskan uang benar-benar menyenangkan. Tidak heran drama televisi sering kali memiliki alur mengenai balas dendam dengan berbelanja. Ekspresi takjub di wajah sales wanita ketika dia menggesek kartunya dan mentransfer ke rekening membuat Yu Hua merasa sangat puas.

Hari ini dia menghabiskan 90 juta dengan riang. Dia berencana untuk menggunakan sisa 10 jutanya untuk membeli beberapa peralatan siaran langsung, kemudian menyisakan sedikit uang untuk membayar gaji Feng Kui.

Studio, yang awalnya digunakan untuk menarik perhatian Organisasi Pelindung dan para Penghancur, semakin menghasilkan banyak uang. Penampilan dan bentuk badan para Pelintas yang sudah diubah oleh Sistem itu sempurna. Volume dan kinerja studio semakin berkembang setiap harinya. Hal ini membuat Yu Hua menghargai daur ulang penggunaan Penghancur dan pembangunan berkelanjutan mereka. Kalau saja mereka diberikan pendidikan baru dan dibuat kagum dengan kemurahan hati, orang-orang ini juga akan menjadi budak penghasil uang... Ehem, itu salah. Orang-orang ini juga bisa membaur di dunia ini secara bertahap.

Dengan suasana hatinya yang secerah langit, Yu Hua pulang ke rumah menyenandungkan musik intro untuk siaran berita. Dia memikirkan makanan hari ini. Ketika dia sampai di pintu perumahannya, dia dengan gugup merapikan kemejanya, khawatir kemejanya akan kusut.

Biar bagaimanapun juga, dia bertemu dengan Xiao You lagi setelah ribuan tahun terpisah. Yu Hua tidak tahu apakah sifatnya berubah. Dia tidak tahu apakah dia masih seorang elit sosial yang membuat Xiao You jatuh cinta pada pandangan pertama di awal itu. Semakin mendekati pintu, semakin gugup dia. Dia tanpa sadar mengaktivasi "gambar ingatan super", meninjau ingatannya yang kabur seperti menonton film, mendapatkan kesan yang jelas di dalam otaknya, seakan-akan ingatan tersebut baru saja terjadi.

Ketika dia sampai di pintu apartemennya, Yu Hua sekali lagi menghitung bahan-bahan yang ada di dalam tasnya. Dia sudah tidak memasak selama lebih dari dua ribu tahun. Yu Hua bahkan tidak tahu apakah keterampilan kulinernya masih sehebat setengah dari keterampilannya sebelum ini. Dia cepat-cepat menyebutkan menu hidangan yang akan dia buat hari ini, kemudian mulai mengingat-ingat apa yang harus dilakukan ketika dia melewati pintu.

Berdasarkan kebiasaannya selama lebih dari tiga tahun menikah, dia seharusnya berjalan melewati pintu dan mengganti sepatunya terlebih dahulu. Kalau Xiao You ada di rumah, Yu Hua akan mencium pipinya, kemudian pergi untuk mencuci tangannya. Dia akan berganti ke pakaian rumah, kemudian berbalik dan memeluk suaminya. Dia akan menyalakan TV ke saluran berita dan mendengarkan berita sambil memasak.

Mengira bahwa akan ada ciuman selamat datang ketika dia berjalan melewati pintu, Yu Hua tersenyum seperti senyum lansia telantar, senyum seseorang yang tidak pernah dicium selama lebih dari dua ribu tahun. Dia dengan penuh harap menyapukan sidik jarinya dan membuka pintu apartemen. Dia memasang senyum seperti angin musim semi yang menurutnya paling mempesona, paling lembut, paling mungkin untuk membuat Xiao You kagum, dan berjalan melewati pintu.

Mr. Melancholy Wants To Live A Peaceful Life (Terjemahan Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang