29 FOR YOU

821 190 12
                                    

Tina tak henti memandangi terminal T pribadinya, ruangan di mana hadiah ulang tahunnya muncul satu persatu dan kian lama memenuhi tempat itu. Beberapa di antaranya berukuran besar, sementara yang lain sangat kecil membuat ia tergoda untuk menebak-nebak apa isi dan dari siapa hadiah-hadiah tersebut.

"Itu pasti dari komplotan Abby." Ia bergumam. Kakinya ia naikkan ke sofa, berbaring di sana. Tak lama Paul datang membawakan segelas minuman hangat, meletakkannya di atas meja di depan mereka.

"Ini bagus untuk dietmu." Ia mengecup kening Tina. "Bagaimana, hadiahnya belum berhenti?"

"Belum. Tapi coba lihat, makin lama kemasannya makin kecil. Pasti isinya hanya karet rambut."

"Karet rambut juga bagus." Paul duduk di ujung sofa, memindahkan kaki Tina ke pangkuannya, namun tangannya meraih rambut Tina yang tergerai. "Karet rambut bisa membuatmu tampak makin cantik. Sesederhana apapun hadiahnya jika kau yang memakai pasti akan jadi luar biasa."

"Terimakasih sayang. Tapi apakah mereka tidak bisa memberi yang lain?"

"Kau belum membukanya. Jangan cepat memberi tuduhan buruk."

"Ya ya, kalau begitu kuharap yang paling kecil isinya batu permata." Tina bangun, berganti posisi, ia menyandarkan kepalanya ke bahu Paul. "Ya ampun, kita bahkan belum sempat berdansa waktu itu. Aku belum sempat memperlihatkan betapa serasinya kita di tengah melodi. Kau ingat? Gaya-gaya baru, itu sedang trend, Abby pasti iri."

"Kau bilang humanoid Abby lebih bagus dariku."

"Humanoid Abby ternyata humanoid teror."

"Teroris?"

"Ya, dia pasti membelinya dari perdagangan rahasia Red Hawk."

"Kenapa kau berpikir begitu?"

"Seperti yang kau tahu sayang. Keluarga Abby begitu miskin. Ibunya pasti tak mampu membeli humanoid baru untuknya yang legal, harganya kan mahal. Milik Carrie kakaknya saja itu adalah hadiah. Jadi bisa dipastikan mereka mendapatkannya dari sindikat perdagangan gelap yang memiliki maksud tertentu." Tina berpikir sejenak. Ujung jari telunjuknya mengetuk-ngetuk dagu pelan. "Hmm, Red Hawk pasti tahu kalau Abby ada sangkut pautnya denganku, dengan Tina Morales. Dan keluarga Morales pernah terlibat mendonaturi salah satu projek pemerintah tentang bayi laki-laki. Jadi itu sebabnya mereka menawarkan humanoid teror itu kepadanya dengan tujuan untuk.." Gadis itu berpaling pada Paul, wajahnya mendadak panik. "Untuk menghancurkan keluarga Morales! Menghancurkan lewat pesta yang kuadakan itu. ASTAGA, MEREKA INGIN MEMBUNUH KITA PAUL! DENGAN BOM!"

"Jangan meracau nak, kau menakutiku." Nyonya Morales tiba-tiba masuk.

"Ibu,"

"Regina bilang saat ini kasusnya masih diusut. Humanoid teror itu pasti segera ditangkap, dan kita akan segera tahu kebenarannya."

"Kalau dugaanku benar bagaimana bu? Humanoid itu mengincar kita." Tina berdiri dari sofa, mendatangi ibunya dan menggenggam erat tangan wanita itu. "Ibu kau harus menyewa pengawal untukku. Ah tidak, kau beli humanoid saja lagi, humanoid pengawal, yang tampan. Aku masih belum mau mati bu, aku ingin memiliki bayi perempuan yang cantik yang akan kurawat bersama Paul. Benarkan Paul?" Ia berpaling pada humanoidnya.

Paul menghampiri mereka. "Ya, kami ingin memiliki bayi yang cantik." Paul memandang mesra, meraih tangan Tina, memisahkannya dari Nyonya Morales. "Tapi jangan membebani ibumu, sayangku. Aku sendiri yang akan menjagamu. Aku akan melindungimu dari bahaya apapun, termasuk dari ancaman Red Hawk."

"Paul,"

"Kau akan aman. Tak ada yang bisa menyakitimu." Pemuda buatan itu kemudian berlutut di depan Tina, memberi kecupan di punggung tangan tersebut. "Aku siap menjadi perisaimu, perisai untuk Tina Morales-wanita paling mempesona di Eden."

THE Y [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang