43 LOOKING FOR HIM

674 157 0
                                    

NC perlahan membuka mata. Cahaya matahari pagi yang menyorot mengenai wajahnya terasa hangat. Dengan malas ia kemudian mengangkat punggungnya, terdiam beberapa saat, berusaha untuk sadar sepenuhnya.

Kakinya yang tertekuk ia turunkan ke lantai, baru menyadari kalau ternyata ia tertidur di sofa. Pangkuan Erika telah terganti oleh salah satu bantal yang sebelumnya berada di kasur. Dan selimut itu, selimut yang sekarang ada di badannya, adalah selimut yang ia berikan pada wanita itu semalam.

Tak sengaja memandang ke ranjang Skylar yang kosong, pikirannya mendadak tertuju pada bocah itu. NC belum sempat berdiri untuk menemui ibunya dan menanyakan tentang adiknya tersebut ketika tiba-tiba Erika sudah datang lebih dulu dan berdiri di ambang pintu.

"Kau sudah bangun nak?" Tanyanya, wajah wanita itu agak muram. "Skylar tidak pulang semalam. Ia bahkan tak menghubungiku sama sekali."

"Tidak pulang?"

"Tidak. Sepertinya ia benar-benar marah soal masalah kemarin. Kuharap dia tidak bertingkah kekanakan untuk kabur dariku." Erika mengetuk-ngetukkan ujung jemarinya ke pinggiran pintu, dan ia segera pergi ketika seluet ide melintas di kepalanya. "Aku akan coba menghubungi Emma."

NC bangun, beranjak mengikuti langkah Erika meninggalkan kamar. Namun berikutnya, ia lebih memilih untuk turun ke lantai bawah ketika ibunya itu justru memasuki ruangan lain. Dan Abby, adalah sosok pertama yang tertangkap matanya ketika ia tiba di bawah. Gadis itu sedang duduk termenung di sudut sofa depan.

NC menghampiri dan ikut duduk di sebelahnya. "Skylar belum kembali hingga kemarin."

"Aku tahu."

"Menurutmu ke mana adikku pergi?"

Abby menoleh. "Mana kutahu. Mungkin dia menginap di rumah Emma. Mereka keluar bersama-sama kemarin, ingat?"

"Semoga saja. Ibuku sedang mencoba menghubungi gadis itu sekarang." NC menggaruk-garuk kepalanya. "Jangan sampai Skylar bertemu dengan wanita-wanita menakutkan di luar sana." Sosok Giant Star seketika hinggap di benaknya, makin buruk setelah ia teringat juga dengan sederet kegiatan mereka di tempat perkumpulan itu.

Red Hawk, tidak. Skylar tak boleh sampai bertemu kelompok liar tersebut, apalagi sampai tertangkap dan mendatangi tempat perkumpulan mereka. Yah, meskipun sebenarnya peluang itu sangat kecil bila mengingat sosok Skylar yang lebih mirip manusia-wanita, ketimbang dirinya yang bahkan orang rabun pun tahu kalau dia adalah seorang lelaki, si target utama Red Hawk.

Abby melirik pemuda itu, wajah NC tampak cemas, baru kali ini ia melihat lelaki itu bisa sangat khawatir seperti ini. "Kau sudah sembuh?" Tanyanya kemudian.

NC menoleh. "Kau mau memeriksa suhu badanku?"

"Jawab saja apa kau sudah merasa baikkan? Kita harus ke dokter jika kau..-"

"Aku sudah sembuh, aku sudah merasa lebih segar."

"Baguslah." Abby tercengir lega. Ia berpaling ke arah tangga ketika langkah Erika akhirnya terdengar. Cukup berharap informasi baik yang keluar dari mulut wanita itu. Namun angan-angan tersebut seketika lenyap saat mendapati ekspresi gelisah dari wajahnya.

"Bagaimana bu?" Tanya NC.

"Skylar, dia tidak ada di rumah Emma. Mereka bahkan sudah berpisah sejak kemarin siang."

-

Emma segera mengenakan mantel ketika ia mengatakan setuju untuk membantu Erika mencari keberadaan Skylar. Ia berjanji akan bertemu dengannya lima menit lagi di rumah makan tempat ia kemarin datang bersama Skylar, yang juga menjadi tempat terakhir mereka menghabiskan waktu.

THE Y [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang