...
"BERHENTI MENYAKITI ADIKKU JELEK! ATAU AKU AKAN MEMBUAT LUBANG DI KEPALAMU!" NC, dari sudut ruangan yang sedikit renggang, menembakkan panahnya melesat ke tengah-tengah arena. Giant Star dan semua orang di sana cukup terkejut, mereka hening, memperhatikannya.
Red kembali masuk ke arena, ia sempat melirik ke arah Nora dan orang-orangnya, mereka juga tampak terkejut dengan kehadiran NC, si putra Eden yang terus menerus menjadi bahan diskusi mereka beberapa hari ini.
"Neil, aku tak sangka kau berani datang ke sini." Sapa Red menghampiri dan berdiri tepat di dekat Skylar. "Bagaimana kau bisa kemari? Apa ada orang yang, memberitahumu?"
"Jangan banyak tanya! Lebih baik kau menjauh dari adikku!" NC tak lepas mengarahkan anak panahnya pada Red. Bagus, apa Red sengaja menguji kemampuan memanahnya?
Red berpaling pada Skylar sejenak. "Adikmu, jadi dia adikmu? Humanoid tak mungkin memiliki adik, dan mereka tak mungkin bersikap segila kau-sekarang. Lihat dirimu, berdiri di atas sana, mengancam dengan senjata berbahaya, humanoid tak pernah begitu. Kau... kau anak laki-laki sungguhankan? Si putra Eden yang hilang itu?" Red berpaling ke para penontonnya, melihat reaksi mereka saat ia menyebut NC adalah laki-laki sungguhan. Dan seperti yang ia inginkan, reaksi mereka cukup memuaskan Red, termasuk reaksi Nora yang kini berdiri dari kursinya dengan tampang yang makin serius, matanya melotot, kelopaknya seakan sulit berkedip. Red, untuk sejenak, ia memberi tepuk tangan kecil untuk dirinya sendiri. "Aku benarkan, Red Hawk? Eden sebenarnya memiliki dua orang putra, bukan cuma satu!"
"TUTUP MULUTMU!" Seru NC keras. Red rupanya bukan gadis lugu seperti yang ia kira. Anak itu berbahaya. NC kembali memfokuskan pembicaraan saat melihat Skylar yang semakin lemas. "Aku akan membawa dia keluar dari sana," Ujarnya. "Jika kalian tidak melepaskan kami, kurang dari tiga puluh detik polisi dan militer akan mengepung tempat ini, mengubah organisasi busuk kalian ini, hanya menjadi sekedar cerita-sejarah."
"Polisi?"
"Ya, kau sendiri yang tadi mengatakan kalau aku dan dia adalah si putra Eden. Jadi kusarankan jangan cari gara-gara dengan kami. Bekerja sama sajalah atau kalian akan dibabat habis oleh Eden."
Red berdeham. "Jadi, tempat ini juga sudah terendus ya?" Ia perlahan-lahan mengubah diri, dadanya terlihat lebih bidang, jenjangnya semakin tegap dan lengkuk pinggangnya pun sedikit demi sedikit menjadi samar, membuat NC sontak keheranan.
'Dia..-'
"Terserah apa yang akan aparat Eden lakukan," Kata Red dengan suara yang kini juga menjadi berat, suara layaknya seorang remaja laki-laki. "Tapi aku, sepertinya tetap tidak akan menuruti kemauanmu. Aku menyukai adikmu." Red berlutut dan mengusap darah di bibir Skylar. Aroma getirnya tercium ketika ia, tiba-tiba menjilati jemarinya yang terkena noda darah itu, merasakannya sebelum kembali berpaling pada NC. "Berhentilah menakut-nakuti kami, Neil."
NC tak tahan untuk melepas anak panahnya. 'Bocah itu.. dasar sakit!' Andai NC tidak berada di situasi yang kurang memungkinkan ini, ia pasti sudah menghajar lelaki itu, tidak, gadis itu, bukan juga, entahlah dia itu sebenarnya apa.
Hampir berperang dengan amarahnya untuk segera melakukan aksi yang tidak masuk dalam hitungan, aksi sebenarnya ternyata baru saja dimulai.
Aliran listrik di tempat itu tiba-tiba berhenti. Lampu-lampu menjadi padam, gemerlap cahaya yang tadi menerangi seluruh area menjadi lenyap dan bahkan, perlahan tak terdengar lagi dengung suara pendingin raksasa yang terpasang.
Dari tempatnya, NC bisa melihat kalau orang-orang di sana seketika kebingungan. Termasuk Red, dan si wanita pimpinan yang tadi sempat di panggil Nora oleh Red. Kecemasan mereka kian menjadi ketika dari beberapa sudut tempat itu, satu dua gadis tiba-tiba berteriak histeris.
"POLISI!" Abby berseru dari sisi selatan gedung, dan Carrie berteriak dari sisi lainnya. Teriakan yang sontak membuat semua orang di sana makin panik dan langsung berhamburan menuju ke pintu-pintu keluar. Tentu mereka takkan memiliki persiapan untuk ini, mereka hanya bermain-main di tempat tersebut, bukan akan berperang.
Suasana yang mereka hasilkan, lama kelamaan menjadi di luar kendali. Beberapa wanita memang masih mencoba tenang, tapi serbuan wanita-wanita lain yang tampaknya tak ingin mengambil resiko terlibat dengan polisi dan satuan apapun, lama kelamaan menggerus akal sehat mereka juga seperti ombak mengikis pasir pantai. Mereka berhamburan, melesat ke mana-mana dan berebut masuk ke terminal T yang jumlahnya sangat terbatas.
NC turun ke lantai bawah, tempat di mana arena gulat itu berada. Tampaknya strategi yang mereka pikirkan dalam waktu yang sangat singkat tadi, memiliki awal yang bagus. Terutama ketika Carrie, agar lebih meyakinkan, ia sempat menyalakan alarm darurat yang sebenarnya dijaga oleh seorang anggota sebagai media pengawasan tempat itu. Entah apa yang dilakukan gadis-gadis itu untuk merebut wilayahnya, tapi NC ingin akui kerja sama mereka untuk membantunya pantas mendapat dua jempol.
Seorang gadis pendek berambut abu hampir menabrak NC ketika pemuda itu baru saja tiba di lantai bawah. Bahkan bukan cuma dia, gadis-gadis lain yang panik, sempat menghalangi langkahnya menghampiri arena, tempat di mana Red, justru tetap berada di sana, dan bahkan saling menangkap pandang dengan NC yang semakin dekat menghampirinya.
"Kau tidak ingin menjadi kucing penakut yang ikut pergi meninggalkan tempat ini juga?" Tanya NC setelah ia berhasil sampai dan masuk ke arena.
Red tersenyum sejenak, ia mundur beberapa langkah lebih dekat dengan Skylar.
"Menyingkir dari adikku!" NC bersiap kembali dengan senjatanya yang langsung ia arahkan pada Red. "Aku tahu aku tak seberapa mahir menggunakan panah dan busur, tapi dari jarak sedekat ini, aku bisa dengan mudah menancapkan ujung tajamnya tepat ke otakmu." NC mulai mengukur jarak bidikannya.
Sekali lagi, Red hanya tertawa dan tetap tampak tenang. "Bukan begitu cara mainnya. Kau seperti banci. Kita sama-sama laki-laki sekarang, kita bisa bertarung layaknya pria sejati, sama-sama tanpa senjata. Bertarung dengan adil untuk mendapatkan gadis ini." Ia menunduk, memandang ke arah Skylar. "Ya, gadis. Dia terlihat cantik untukku, seperti layaknya seorang gadis sungguhan." Red menggunakan kakinya, menyentuh luka yang terdapat di pelipis wajah Skylar hingga membuat anak itu merintih.
"Jangan menyentuhnya!" Seru NC, emosinya tak sengaja membuat pegangan tangannya pada batang panah jadi terlepas hingga membuat benda itu akhirnya meluncur ke arah Red.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
THE Y [COMPLETE]
Science FictionPara ilmuwan memprediksi bahwa kaum pria, akan punah dalam kurun waktu lima juta tahun ke depan karena penyusutan kromosom Y. Tapi bagaimana jika ternyata hal itu terjadi kurang dari sepuluh tahun? *** Dua ratus tahun setelah tragedi pandemi virus Y...