NC menarik nafas dalam dan menghembuskannya sembari tersenyum puas ketika ia akhirnya berhasil mencapai jalanan di depan gedung Laboratorium itu. Angin malam menerpa kulit dan rambutnya begitu segar, ditambah dengan pemandangan jalanan kota yang rupanya masih cukup ramai di setiap ia melangkah menjauhi gedung tempatnya tinggal tersebut.
Di tepian jalan, ia melihat banyak sekali tiruan dari bunga petunia menghias cantik seolah benar-benar hidup dan nyata. Dan hampir di depan setiap gedung pencakar langit, lampu-lampu jalanan atau reklame juga tak kalah membuat kota itu semakin gemerlap.
NC menemukan beberapa terminal teleportation atau terminal T hampir di sudut-sudut jalanan. Sebuah ruangan dengan lebar tak lebih dari tiga meter di mana setiap dindingnya terbuat dari kaca tembus pandang dan beberapa tombol di pinggiran pintu masuknya. Ruangan di mana akan mengubah sesuatu yang ada di dalamnya menjadi partikel terkecil sebelum akhirnya dipindahkan ke terminal lain di suatu tempat yang kemudian mengubahnya lagi ke bentuk semula.
Hampir seabad manusia menggunakan benda itu untuk pergi ke tempat lain dalam hitungan detik. Tak banyak kendaraan yang dipakai saat ini kecuali hanya untuk berjalan-jalan mencari udara segar atau setidaknya menikmati pemandangan tanpa tujuan ke mana pun.
NC tak menghiraukan benda sejenis itu yang sebelumnya juga ia pakai untuk keluar dari gedung Laboratoriumnya. Pemuda itu lebih memilih berjalan menyusuri trotoar sambil tak henti menikmati indahnya malam dengan suasana hati yang berkobar meski ia sebenarnya juga masih gugup karena sesekali cukup sulit mengatur semua isi kepala ketika menemukan hal baru dan asing di luar kehidupan sehari-harinya.
'Tidak apa-apa tampan. INILAH DUNIA!' Pemuda itu berbicara dalam hati sambil menarik nafas dalam, berusaha mengatasi perasaannya.
Pemandangan pun seakan makin mendukung batinnya. Banyak sekali wanita-wanita dari beragam usia berlalu lalang di sekitarnya yang tentu berpenampilan jauh lebih menarik dari orang-orang di Laboratorium.
Wanita dari kalangan anak-anak, sampai bahkan yang jauh lebih tua dari Regina. Tak sedikit pula dari mereka berjalan bersama-sama humanoid pria yang juga terlihat sangat tampan dan mahal. NC tak bisa menebak orang-orang macam apa yang tinggal di ibukota ini, mungkin mereka bukan orang-orang sembarangan.
"HIDUP SYTHELHUNTS!" Serunya sambil tak henti tersenyum.
Ia membuka kedua tangannya lebar-lebar, sesekali berjalan sambil berputar dengan bangga tanpa menghiraukan beberapa orang yang kini jadi memperhatikannya. Lelaki muda itu benar-benar tak bisa lagi menyembunyikan rasa senangnya.
'Terimakasih Dr. Lanee.'
Mendadak ia teringat akan wanita menawan yang membantunya keluar dari bangunan itu, Stella Lanee. Ia tak tahu bagaimana jika Lanee tadi tak memberinya kesempatan dan justru melaporkannya pada Regina. Ia pasti berakhir di ruang isolasi yang luasnya tak lebih dari tiga kali tiga meter untuk beberapa waktu sebagai hukumannya. Dan itu akan terasa sangat buruk.
NC membuat komitmen pada dirinya sendiri untuk tidak melanggar janji yang ia katakan pada wanita itu. Ia akan menuruti semua yang dikatakan wanita bak malaikat tersebut padanya. Dan ia juga yakin Regina akan mengubah sikapnya cepat atau lambat.
Tak lama NC mendadak menemukan sebuah papan iklan raksasa di tengah-tengah kota. Sebuah tayangan iklan tentang peluncuran android baru dengan kualitas tinggi, humanoid pria. Sebuah pemuda di mana memiliki lebih banyak kemahiran dan intelektual tinggi dibanding humanoid biasanya. Robot yang dapat diajak melakukan apapun termasuk memuaskan dalam hubungan percintaan.
NC tak ingin membayangkan apapun mengenai tayangan iklan yang tak sengaja ia lihat itu. Namun entah bagaimana isi pikirannya lagi-lagi membawanya kembali ke beberapa saat lalu. Di mana Stella Lanee, wanita bertubuh semampai itu, mendaratkan sebuah ciuman padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE Y [COMPLETE]
Science FictionPara ilmuwan memprediksi bahwa kaum pria, akan punah dalam kurun waktu lima juta tahun ke depan karena penyusutan kromosom Y. Tapi bagaimana jika ternyata hal itu terjadi kurang dari sepuluh tahun? *** Dua ratus tahun setelah tragedi pandemi virus Y...