45 FOR BROTHER?

708 154 1
                                    

Malam itu, beberapa kali Regina menghubungi Lanee untuk memintanya bertemu, namun panggilan itu sama sekali tak dijawab, atau tak diindahkan lebih tepatnya. Ini yang kesekian kalinya Lanee bersikap begitu menyebalkan menurut Regina. Dari semua orang yang pernah menjadi rekannya, hanya Stella Lanee-lah yang suka menggelitik emosinya.

Tak mau lagi berpikir yang macam-macam, Regina memutuskan untuk menemui sendiri wanita tersebut. Ia pergi ke kantor pribadi Lanee dengan mencoba untuk tetap menjaga sikap agar tak menimbulkan keributan di tengah situasi yang kelihatannya terus memburuk ini.

Namun, setelah ia sampai di sana, Regina sedikit terkejut ketika mendapati Lanee ternyata tidak di tempatnya. Dan yang lebih membuatnya tak habis pikir lagi, kantor itu rupanya juga tak dikunci.

Agak ragu, Regina kemudian memutuskan untuk masuk. Ia berencana akan menunggu wanita itu di dalam. Ya, mungkin saat ini Lanee sedang keluar sejenak untuk urusan sederhana yang ia harap tak akan memakan banyak waktu.

Namun, sebelum duduk, Regina tak bisa menolak untuk tidak memperhatikan ruangan itu. Apalagi ketika gambar tangan NC langsung menyedot perhatiannya. Lanee memasangkan frame ke kertas gambar itu dan memajangnya di dinding seperti foto-foto jaman dulu yang menjadi kebanggaan si tokoh dalam bingkai tersebut. Tampaknya, gambaran tangan NC sangat berharga bagi Lanee.

Beralih dari sana, Regina memperhatikan area yang lain. Tak berbeda dengan ruang kantornya, di balik sosoknya yang harus Regina akui, cantik dan anggun, Lanee ternyata tak lebih rapi dengan dirinya. Di atas meja beberapa chip dan setumpuk dokumen menghiasi tempat itu. Sementara beberapa alat pemindai dan pelacak tertata tak karuan di sudut meja. Regina tahu kalau dia bukan orang yang lancang, namun, coretan yang ada di sampul salah satu dokumen tiba-tiba menggodanya untuk mengintip.

Regina menghampiri meja itu, ia memandang sejenak ke arah pintu, namun ketika tak mendapati tanda kalau Lanee akan datang, Regina memberanikan diri memeriksa salah satu tumpukan berkas tersebut.

Ia mengangkatnya, membaca beberapa materi yang tertulis. Awalnya memang menyangkut soal projek yang saat ini sedang mereka lakukan. Bahasan tentang segala uji coba pada NC0012. Namun, semakin ke belakang, uraian yang di bahas sedikit melenceng ke hal-hal yang lain. Bahkan ada beberapa poin yang Regina tak mengerti sama sekali apa maksudnya karena ia yakin ia tak pernah membahas topik ini, topik yang tak ada sangkut pautnya sama sekali dengan urusan di Laboratorium, namun justru mengarah pada organisasi terlarang Eden, Red Hawk.

'Dia mencoba menyembunyikan sesuatu?' Regina tak pernah sangka kalau Lanee ternyata, seseorang yang sedang memakai-topeng.

Ia tak melepaskan tumpukan kertas yang ia pegang ketika Lanee tiba-tiba masuk ke sana. Tidak, ia tidak sama sekali merasa bersalah karena sudah bersikap lancang memasuki ruang pribadi itu.

"Regina, apa yang kau lakukan di sini?" Lanee terlihat sangat terkejut. Sejenak ia melirik ke pintu, dan dari pancaran ekspresinya, terbaca kalau ia ragu apakah ia sudah mengunci pintu tersebut sebelum keluar, atau Regina yang telah berani menerobos masuk ke sana.

"Pintumu sudah terbuka bahkan sebelum aku tiba di sini Lanee." Kata Regina kecut. Wanita itu akhirnya meletakkan bendelan kertas yang ia genggam, memandang Lanee dengan tatapan menyelidik. "Stella Lanee, boleh kutahu.. siapa kau sebenarnya?"

Lanee berpaling ke berkasnya yang tergeletak di meja. "Kau melihat semua itu?"

"Aku minta maaf."

"Kau tak boleh lancang seperti in..-"

"Aku tak sengaja. Tadinya aku hanya ingin menunggumu di ruangan ini untuk membahas pengaduanmu kepada para tetua. Pengaduan agar aku meluaskan area pergerakanmu di sini. Tapi ternyata ada sesuatu yang lebih menarik di atas meja." Regina menatap Lanee lebih serius. "Jadi, bisa kau beri penjelasan tentang semua ini? Siapa kau sebenarnya? Dan Red Hawk, kenapa kau membawa-bawa kasus Red Hawk? Apa yang tertulis di sini tak pernah tercatat di-projek penelitian kita."

THE Y [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang