47 GET YOU

564 140 7
                                    

Saat itu adalah pertama kali dalam minggu tersebut Lanee akhirnya pergi meninggalkan gedung Laboratorium, tentu setelah mendapat panggilan dari pusat untuk kasus yang sedang ia tangani. Ia beranjak menuju kantor komando untuk mendiskusikan langkah apa yang harus mereka pilih ketika jejak NC akhirnya tertangkap.

"Anak itu berpindah-pindah tempat tanpa menggunakan terminal T." Ujar salah satu anggota sambil memantau semburan cahaya yang membentuk gambar empat dimensi di atas sebuah meja bulat. Semua yang tersusun di sana seolah menjadikan Lanee dan teman-temannya seperti Tuhan yang tengah mengamati tingkah manusia hanya dengan menggunakan permukaan meja.

"NC pada dasarnya tak pernah tahu bagaimana cara menggunakan terminal T." Ujar Lanee. Ia melipat satu tangannya di depan dada sementara tangan lainnya mengusap-usap dagu dengan punggung jemari lentiknya.

"Apa saat itu kau yang membantunya menggunakan terminal T ketika ia keluar dari Laboratorium?"

"Lebih tepat mengajarkannya, saat itu dia sudah tahu caranya karena sebelumnya aku pernah mengajarinya."

"Kau melanggar aturan."

"Memang kenapa? NC bocah yang bisa kita gunakan jika dia sedikit lebih pintar. Kita tak boleh menyia-nyiakan satu-satunya pria di muka bumi ini tersebut." Lanee mendadak teringat ciuman iseng yang ia lakukan malam itu. Keren, bibir NC yang ia mainkan masih terasa sangat intim.

"Bagaimana sekarang, Lanee?" Salah satu wanita yang duduk paling dekat mengetukkan ujung jemarinya ke atas meja. Suaranya terdengar sangat ditekan.

Lanee berusaha fokus kembali, memperhatikan lebih cermat pergerakan semburan yang terangkai itu, seakan tebakan-tebakan mengenai NC mulai berhamburan dan terangkai juga dalam kepalanya.

"Sepertinya sedang terjadi sesuatu."

"Kira-kira apa?"

"Entahlah, mungkin permasalahan remaja."

"Kurasa kita harus beraksi sekarang."

"Tidak tidak, jangan. Jangan sekarang." Decak Lanee.

"Kau tunggu apa lagi? Kau mau didahului Regina? Aku yakin SLP pasti juga sudah menangkap jejak ini."

"Tunggulah sebentar, tolong." Lanee menatap dalam wanita yang berdiri paling dekat dengannya tersebut, seolah memberi peringatan.

"Oke baik." Wanita itu akhirnya merengut.

Lanee kembali menatap meja yang ada di antara mereka. "Aku ingin tahu lebih banyak apa yang sedang terjadi. NC tak pernah terlihat secemas ini." Lanee lebih dalam memperhatikan gadis berkulit hitam sebelum memerintahkan salah satu dari mereka melakukan pengamatan lebih jauh. "Kau, bisakah kau selidiki gadis ini? Aku yakin kita akan mendapat jawaban darinya."

Wanita yang ditunjuk Lanee beranjak dari tempatnya. Percakapan yang sempat terekam tertuju pada Skylar. Entah ada apa dengan saudari NC tersebut. Lanee masih sibuk berkutat dengan pikirannya ketika NC dan para gadisnya kemudian pergi dari sana menuju tempat lain. Semburan titik-titik hologram itu menjauh dari jangkauan.

"Ikuti dengan cermat ke mana jejak mereka. Jangan sampai kehilangan anak-anak itu lagi." Lanee makin menggebu, makin dalam mengulas itu hingga menggeser hal-hal lain dalam kepalanya termasuk, bagaimana NC berhasil menemui ibu dan adiknya. "Kuharap mereka tidak berurusan dengan sesuatu yang membahayakan-Skylar."

"Jika ya, semoga itu bukan Red Hawk."

******

"Ini tidak ada hubungannya dengan Red Hawk." Kata Abby mengikuti langkah NC menelusuri setiap jalan-jalan tikus di sana. "Ya, tidak ada. Lalu kenapa kita harus ke sini? Skylar tak mungkin kemari, dia berbeda denganmu."

THE Y [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang