40 MOMMY

740 158 4
                                    

Abby hening, seakan ikut hanyut akan momen mengharukan dari pertemuan NC dan ibunya. Sama seperti Erika, ia juga tak bisa membendung air matanya ketika wanita itu memeluk NC tadi. Namun tetap saja, entah mengapa, seharu apapun suasananya, rasanya masih agak menyedihkan mengingat momen lain yang kebetulan terjadi juga saat itu, konflik antara Erika dan Skylar. Di sebrang kursi di mana Erika duduk sekarang, ekspresi wanita itu bahkan seolah menunjukkan kalau ia belum bisa mengabaikan kemarahan Skylar yang memutuskan untuk tetap pergi meski NC telah pulang.

"Nicholas, bagaimana kau bisa menemukan kami?" Tanya Erika tak ingin terus tenggelam dengan pikirannya.

NC mendongak, wajahnya menjadi terlihat riang mendengar sapaan itu. Nicholas? Jujur ini kali pertama Erika memanggilnya dengan sebuah nama-manusia, pria. Sebelumnya, selama di Laboratorium, wanita itu hanya memanggilnya dengan kode. "Skylar yang membawaku pulang. Dia membantuku lolos dari kejaran SLP."

"Skylar?"

"Ya, dia sangat cerdik mengelabui anggota SLP bu." NC memberi senyuman terbaiknya, mencoba membuat suasana sedikit lebih hangat.

Erika tahu maksud itu. Namun ketika mencoba untuk bersikap lebih santai juga, matanya tertarik oleh gadis yang duduk di samping NC.

"Dia temanku." Ujar NC. "Dan kebetulan dia juga senior Skylar di sekolah. Dia yang membantuku selama ini. Aku juga sempat tinggal di rumahnya selama beberapa hari."

"Namaku Abigail." Abby menyordorkan tangan untuk berjabat yang kemudian perlahan dibalas oleh Erika. Tak bisa disangkal kalau Erika terlihat tak yakin dengannya.

"Ibu, apa yang terjadi antara kau dan Skylar?" Lanjut NC. "Dan, benarkah dia adalah anak laki-laki?"

"Kita tak perlu membahas itu sekarang nak." Erika melipat tangannya di depan dada, tak mengalihkan pandangannya dari Abby.

"Jangan khawatir, kau bisa mempercayainya." Kata NC lagi. "Tadi dia juga sudah terlanjur mendengar semuanya."

"Aku akan keluar jika kalian ingin bicara secara pribadi." Abby beranjak dari kursi, namun tindakannya terhenti ketika Erika akhirnya menuruti ucapan NC.

"Skylar, ya sebenarnya dia adalah anak laki-laki. Sama sepertimu, dia juga bocah dari hasil eksperimen Regina." Erika berpaling pada Abby, menatapnya dengan serius. "Kuharap kau bisa menjaga ini. Jangan mengungkitnya kepada siapa pun. Mengerti?"

"A..Aku-mengerti, nyonya Holm."

"Gadis pintar." Erika berdiri, menyambar sisa anggurnya dan menuangkannya ke gelas. "Jadi ini yang ingin dikatakan Skylar semalam. Tentangmu, Nicholas."

"Apa yang dia katakan?" NC ingat perbincangan itu, ia menguping. Namun tetap saja ia juga ingin mendengar tanggapan dari Erika sendiri.

"Dia berencana untuk kami pergi ke Terea. Tak salah lagi, dia pasti berniat untuk menyembunyikanmu sementara di sana." Erika meneguk anggur tersebut.

"Ke Terea?"

"Ke rumah nenekmu."

"Ide yang.. tak buruk, sebenarnya. Tapi itu akan sulit. Searcher sudah di pasang di mana-mana. Akan beresiko jika kita meninggalkan Sythelhunts, aku bahkan tak berani menggunakan terminal T."

"Apa itu searcher?" Bisik Abby menarik lengan NC.

Erika mendadak merasa lucu dengan ekspresi gadis yang putranya bawa pulang itu. "Searcher adalah alat pelacak yang menggunakan informasi DNA dari target." Sahut Erika. "Kau tidak bisa mengelabui alat itu jika kau tak sengaja melewatinya. Mereka bisa mengetahui posisimu dan segera mendapatkanmu."

"Wow, itu alat yang berbahaya untuk kit..-"

"Untukmu, dan untuk putra-putraku." Sela Erika lagi. "Jika kau ingin tahu seperti apa bentuknya, aku bisa menunjukkannya." Erika mendongak, menatap ke langit-langit.

THE Y [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang