20. Guru Sosiologi.

1K 107 28
                                    

"Saya mencintai guru-guru galak dan gak ada akhlak. I love u, semua Guru!"
- Evelin Variska -






Kelas 12 IPS 2 terlihat masih menjalankan aktivitas belajar-mengajar, suasananya sangat kacau. Murid-murid yang duduk terlihat melemparkan sobekan kertas menuju depan kelas.

Hito berhenti berjalan kemudian memicing mata supaya bisa melihat siapakah yang sedang dibully.

Ternyata orang yang sedang dibully adalah gadis berwajah familiar, bertubuh montok, bernama Evelin Variska.

"Evelin dihukum lagi," gumam Hito sambil terus berjalan maju dan semakin mendekati kelas Evelin.

🌾🌾🌾

Matanya masih terlihat kusut dan terlihat malas meladeni setiap umpatan kasar dari teman-temannya sendiri. Dia menoleh menuju pintu keluar, tetapi Guru Sosiologi langsung menempeleng kepala Evelin secepat kilat.

Plak!

Mungkin bersekolah di sini adalah ujian Tuhan terhadap dirinya yang malas meladeni keributan dan sungkan untuk terlihat pintar di depan teman-teman.

Evelin menundukan kepala, menahan sesak dalam dada kemudian menyeka setetes air mata yang jatuh menuju pipi.

"Sakit, Pak!" pekiknya tanpa berani mendongak.

"Disuruh menjawab saja gak bisa, pake sok-sokan ingin keluar kelas lagi!"

Evelin menggusap kepala yang sempat mendapat tempelengan dari sang guru, rasanya sangat sakit, dia menahan erangan dalam diam. Evelin harus lebih kuat kalau mau bertahan di SMA ini.

Mah, kenapa Evelin bersekolah di sini? Semua Guru menyebalkan! Mengutamakan kekerasan dan penampilan dalam mendidik.

Evelin gak salah, tapi terus disalahkan. Mah, Evelin capek sekolah di sini, satu hari terasa seperti satu abad. Kapan bisa pindah dari sini? Kok Evelin gak boleh keluar sekolah?

Mah, Evelin pengen nyerah. Gak ada tenaga untuk tersenyum. Tolonglah gadis yang gak mau mengeluh ini, Mah!

Tidak ada lagi hasrat untuk menjawab soal yang belum diajarkan itu, Evelin hanya terdiam sambil melirik pintu keluar kelas tanpa merasa takut kepada Gurunya.

"Gak ada takut-takutnya!" Guru Sosiologi menyatukan kedua halis, menatap Evelin dengan tajam. "Tamparan saya kurang keras, ya?"

"Keras banget kok, Pak! Sampai nembus ke hati."

"Ngejawab terus, gak takut sama saya?"

"Kita gak boleh takut sama Manusia, harus takut sama Tuhan aja!"

"Pake nyabut nama Tuhan lagi, kayak yang suka ibadah aja!"

Evelin terdiam, tiba-tiba saja melihat Hito sudah berdiri di dekat kelas 12 IPS 2 dan sedang memperhatikan wajahnya yang pucat pasi.

Evelin panik, tetapi terus berusaha mengingat materi Sosiologi yang dipelajarinya secara bersembunyi di perpustakaan umum.

"PAK!" teriak Evelin, semua orang langsung berhenti bersorak kesal dan fokus menatapnya.

"Kenapa? Kamu siap membuat seluruh kelas berlari?" tanya Guru Sosiologi kepada Evelin.

Semuanya fokus memperhatikan Evelin, mereka yang berada di maupun di luar kelas langsung sigap menanti jawaban Evelin.

Banyak yang mengira kalau Evelin akan menyerah, soal-soal Guru Sosiologi memang susah. Mungkin akan kabur bersama Hito.

"Konflik adalah permasalahan yang terjadi akibat perbedaan pendapat, ras, daerah, dan juga lainnya."

BERANDAL SMA ( SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang