"Pergi! Gue gak mau berteman sama orang mesum!"
- Evelin Variska -Hari ini Evelin bisa tersenyum bahagia, dia berterima kasih kepada Tuhan karena sudah diingatkan dengan Eja, walau hanya dalam mimpi.
Dia terduduk di depan cermin, senyuman itu menghiasi wajah cantiknya. Mungkin hari ini akan dilewatkan bersama perasaan bahagia.
Seseorang mendadak muncul di pantulan cermin dengan wajah tidak asing lagi. Dia mengangkat kedua pundak sambil bergidik ngeri saat melihat adik sekaligus teman berantemnya tersenyum sendirian.
Si montok lagi ngapain tuh? Kayaknya asik banget.
Azriel masuk kamar tidur Evelin tanpa permisi dan nyelonong duduk di kasur setelah menaruh susu putih menuju meja kecil.
"Ngapain lo senyum-senyum gitu? Mulai stress, ya?"
Evelin tersentak kaget karena sempat bengong sambil menyisir rambut. Suara itu cukup besar. Dia menoleh dan melirik pada sumber suara, ternyata kakak yang menyebalkan sudah datang padahal belum dipersilahkan masuk.
"Ngapain masuk kamar gue?" Evelin berdiri tegap, melempar sisir di tangan menuju Azriel kemudian kembali berkata, "Mau macem-macem, ya?"
"E-enggak-"
"Jangan ngelak! Terus ngapain lo ke sini?"
"Gue bawa, eee susu putih."
"Hah? Lo mau susu putih? Pergi! Gue gak mau berteman sama orang mesum, sialan!"
"Heh, enak aja-"
"Fikiran lo emang mesum, kan? Ngaku!"
"Iya sih," balas Azriel sambil tersenyum kaku dan menggaruk kepala bagian kepala yang tidak gatal.
"Pergi sana! Gue gak melayani om-om pedofil."
"Dasar adik sinting! Gue masih muda." Azriel menaruh susu di meja kecil, dekat ranjang. "Tapi kalau mau, ya, ayok!"
"Dasar kakak sinting!" Evelin meraih salah satu make up kemudian melemparkannya menuju Azriel.
Dia terlihat sangat emosi kalau harus beradu argumen di pagi hari seperti ini, Evelin malas debat dengan seorang kakak yang dianggap mesum tersebut. Namun, kalau tidak diladeni, tingkah kurang menyenangkan dari sang kakak selalu menjadi.
Brak!
Lemparan Make Up berhasil dihindari oleh Azriel dan pecah. Evelin baru tersadar kalau dia sudah melemparkan bedak paling mahal, padahal sudah susah payah menabung selama satu bulan demi membeli bedak tersebut.
Evelin melepaskan sepatu kanan melemparkannya dan mengenai bokong dengan begitu kencang. Azriel merintih kesakitan, dia menoleh dan baru sadar kalau Evelin sedang melamun karena tidak sengaja melemparkan bedak kesayangan dan berharga mahal.
"Eit, gak kena!" Azriel memberi bokongnya.
"AAAA, BEDAK KESAYANGAN GUE!" Evelin sudah terbiasa berteriak seperti itu, semua orang tidak akan merasa heran kalau dia berteriak. "JANGAN KABUR, LO HARUS TANGGUNG JAWAB!"
Azriel yang sudah berada di dekat pintu kamar langsung menoleh kemudian berkata, "Tanggung jawab? Gue gak ngehamilin anak orang!"
"Heh, suka sembarangan kalau ngomong!" Evelin mengacak pinggang, berjalan mendekati dan berusaha melemparkannya menuju wajah sang kakak. "Gantiin bedak gue!"
"Lo yang lempar, kenapa gue yang harus ganti rugi?"
"Kalo lo gak berbuat onar, gue gak akan lempar bedak." Dia mengerucutkan bibir. "Gak mahal, cuma tujuh ratus ribu."
KAMU SEDANG MEMBACA
BERANDAL SMA ( SEGERA TERBIT)
Ficção Adolescente🅿🅰🆁🆃 🅼🅰🆂🅸🅷 🅻🅴🅽🅶🅺🅰🅿 Apa jadinya kalau murid jenius masuk dalam SMA yang menerapkan sistem kekerasan dalam aturan pembelajaran? Bukankah akan kacau balau? Berkisah tentang Elin yang terpaksa mengubah nama menjadi Evelin Variska. Karakt...