"Ibu adalah manusia paling baik. Tanpa ibu, aku tidak baik-baik saja."
- Evelin Variska -Kirana terbangun dari tidur pulasnya, tempat tidur milik Evelin memang nyaman sampai membuatnya sungkan beranjak dari kasur. Gadis itu duduk di kasur sambil menggaruk-garuk rambut yang berantakan. Dia melirik penjuru kamar seperti mencari seorang gadis cantik yang bermalam dengannya.
Evelin kemana sih? Dia kabur dari rumah atau gimana? Kok gak ada batang hidungnya?
Tidak lama kemudian, seorang gadis yang memakai rok mini dan juga seragam sekolah yang mengetat datang menghampiri, keluar dari kamar mandi dengan lagu otomatis dari bibir sexy.
Mama muda .... 🎶
Punya anak lima. Kayak kucing saja. Kembaran Kirana. 🎶Evelin bergoyang mengikuti melodi lagu DJ yang dinyanyikan, pakaian seperti gadis umur 15 tahun, tetapi galagatnya sudah terlihat dewasa seperti berumur 24 tahun.
"Dasar sinting! Sepupu sendiri disama-samain kayak Kucing-"
"Tante, sudah bangun?" ledek Evelin sambil melirik Kirana yang kembali terjatuh di atas kasurnya. "Padahal gue fikir udah meninggal, dibanjur air pun gak bangun."
"Gak boleh gitu, Setan!"
"Sama-sama punya sifat kayak kerasukan setan, jangan sok keras!"
"Jangan bawel terus, gue mau tidur lagi." Kirana kembali tertidur manja.
Malam ini tidak tidur karena Evelin terus memutar musik kencang sampai pukul 00.00. Ketika di rumah, Kirana akan tertidur paling lambat pukul 09.00 malam saja.
Kalau terlambat tidur, Bu Dona tidak segan untuk menemani Kirana oleh perintah 'Tidur' sampai terpaksa menutup matanya.
"Bangun lo! Kita hampir telat," cetus Evelin sambil menyabit bokong Kirana dengan handuk kecil, "Udah jam 06.00, 30 menit lagi, gerbang sekolah ditutup."
Kirana terpaksa membuka mata, kantuk seperti setia menempel padanya sampai tidak kunjung sadar seratus persen.
Evelin menggelengkan kepala saat melihat kelakuan Kirana yang tidak kunjung membuka mata dan tidur nyenyak seperti orang pingsan.
Evelin berjalan mendekati kaki Kirana kemudian menariknya sekuat tenaga seperti sedang menarik seorang mangsa.
Tidak lama kemudian, Evelin berkata, "Bangun, kebo!"
"Mau sampai kapan tidur terus? Gak mungkin sampe Kiamat, kan?"
"Cepetan, lo gue tungguin sampai lima detik."
"Satu, dua, tiga, empat, LIMA! BANGUN, SIALAN!"
Wajah Evelin berubah memerah ketika terus menarik kaki sang sepupu. Seperti tidak bisa melakukan pekerjaan berat atau pun menguras tenaga terlalu lama. Namun, dia tetap berusaha sekuat tenaga sampai kedua kaki Kirana menjuntai ke atas karpet.
"Nanti, Mama, lima menit lagi!" jawab Kirana dengan mata masih tertutup, tetapi mulutnya malah mengoceh tidak karuan.
Mengigau! Kirana merasa dibangunkan oleh ibunya.
"Enak aja! Gue malah dipanggil mama, kawin aja belum," protes Evelin kepada Kirana, "Cepetan! lama banget."
"Gue udah siap sekolah, jangan bolos lagi. Please! Gue kasihan sama Mama yang udah kerja keras. Jangan sampai kita mengecewakan orangtua lagi." Evelin sangat memelas. "Ayok! Berhenti berbuat onar."
"Jangan banyak omong, lo sekolah karena pengen balas dendam ke Alitta CS, kan?" Kirana mengatakannya dalam keadaan setengah sadar.
"Iya, kok tau?" Evelin malah mengiyakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BERANDAL SMA ( SEGERA TERBIT)
Ficção Adolescente🅿🅰🆁🆃 🅼🅰🆂🅸🅷 🅻🅴🅽🅶🅺🅰🅿 Apa jadinya kalau murid jenius masuk dalam SMA yang menerapkan sistem kekerasan dalam aturan pembelajaran? Bukankah akan kacau balau? Berkisah tentang Elin yang terpaksa mengubah nama menjadi Evelin Variska. Karakt...