17. Keributan Kantin.

1K 112 2
                                    

. Berandal SMA . fitri_leona .
"Sepertinya kalian sudah lupa sama azab dunia sampai berani menjelek-jelekan nama orang tidak bersalah."
- Evelin Variska -







"Ciee ... Langsung dapet azab," ledeknya sambil menyodorkan sebuah minuman menuju Hito, "Minum, gue nggak pengen lo mati karena tersedak!"

Hito melirik dengan perasaan curiga karena feeling, ucapan Evelin seperti sedang meledek.

"Jangan mempermainkan orang lain, gak baik!" Hito membuat Evelin terdiam seribu bahasa.

Minuman yang diberikannya segera Hito teguk, Evelin terus menatap dengan perasaan heran. Sebenarnya Hito adalah manusia atau apa? Wajah Hito tampak seperti boneka 3D. Kehidupan laki-laki itu terlalu misterius dan santai.

"Azab apa yang akan menimpa gue?" tanya Evelin yang masih ada di depan Hito. "Apa lo bisa sumpahin orang lain?"

Hito tidak mendongak, melahap sepotong bakso dan bergumam, "Azab jatuh hati sama gue."

"Ih, najis!" celoteh Evelin.

Hito tidak bergeming, tidak emosi dan tetap tenang melahap bakso. Evelin merasa heran, kenapa Hito tidak marah? Terlihat sangat tenang dan ekspresinya penuh wibawa.

Tidak lama kemudian, Evelin melirik dengan gerakan lemah gemulai, meraih saus kemudian menaburkannya ke mangkuk bakso Hito sebanyak mungkin. Sekarang mangkuk Hito penuh saus.

"Selamat makan," ucap Evelin sambil tersenyum puas.

Restu CS maupun Kirana merasa tidak menyangka dengan apa yang mereka lihat. Evelin terlalu berani menumpahkan sebotol saus di mangkuk siswa paling misteris dan dingin di SMA.

"Woooh...."

"Ckk ... Ckkk...."

"Gila betul si Evelin!"

"Keren, keren!"

Decakan kagum yang berasal dari Restu CS sama sekali tidak didengarkan oleh sejoli yang asik berduaan itu.

Hito segera melirik Evelin. Kesal sekali kalau harus membalas perbuatan tidak sopan tersebut. Dia hanya mengumpatan dalam hati karena tidak ingin ada yang sakit hati karena ucapannya.

"Sorry, gue gak sengaja-"

"Lo sengaja!" sela Hito sambil menekan nada bicaranya.

Evelin menggelengkan kepala secepat mungkin kemudian bergumam, "Enggak, Hito!"

"Jangan insecure karena fisik, cukup jaga attitude supaya cantik karena kesopanannya." Hito berhenti memakan bakso, dia meraih gelas berisi jus jeruk di dekat tangan Evelin.

Evelin tersenyum bangga, dia sudah mencampur jus jeruk itu dengan banyak garam. Sekarang Hito pasti mengeluarkan emosi dalam dada. Nama baik Hito pasti akan tercoreng karena berkata kasar kepadanya.

Asin, batin Hito sambil berhenti meminum jus, tetapi tidak menampilkan ekspresi apapun, sangat datar sampai membuat Evelin merasa terheran-heran.

Seseram apa sih emosi dia? Kok gak marah sama sekali. Gak asik! Evelin menyatukan kedua halis.

"Udah gue bilang, jangan bikin gue marah, nanti lo terluka." Hito tidak memperdulikan kecemasan Evelin, dia sudah berusaha menahan amarah, tetapi gagal.

"Emang kenapa? Lo gak terima?"

"Gue takut lo sakit hati-"

"Yaudah, cepetan marah! Gue pengen lihat air mata buaya."

BERANDAL SMA ( SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang