16. Memfoto diam-diam.

1.1K 124 10
                                    


"Kalian terlalu sering menggibah, terdengar merdu sampai membuat enek!"
- Evelin Variska -






"Jangan sok!" Evelin melotot tajam, dia teringat kepada Guru paling menyebalkan yang selalu mampir di otak.

"Kenapa foto gue diambil tanpa izin?" tanya balik Hito sambil menatap tajam. Evelin terpaku dan tidak bisa menjawab apa-apa.

Evelin menggelengkan kepala, dia harus meraih handphone secepat mungkin supaya bisa kabur dari depan tubuh Hito. Dia malah sengaja mengangkat tangan supaya handphone semakin tinggi.

"Gak usah banyak kecot! HP-nya tolong kembaliin!"

"Gak!"

"Heh, mau membantah sama senior?"

"Kita satu angkatan!"

"Diem, bodoh! Jawab mulu kalau dikasih tau-"

"Gue belajar dari lo."

Evelin mendengus kesal, Hito sangat pintar ketika menjawab ucapannya dengan ekspresi tenang. Mereka terus mendekat satu sama lain. Hito bersi kukuh tidak memberikan handphone.

Di saat bersamaan, Hito yang mendongak mendadak menatap gadis itu dan membuat Evelin sadar bahwa jarak mereka sudah sangat dekat.

Deg!

Evelin berhenti bergerak, jantungnya berdetak lebih kencang dari hari-hari biasa. Jarak yang cukup dekat membuatnya merasakan hembusan nafas Hito.

"Mulai detik ini, jangan dekat-dekat sama gue lagi!" Hito menuntun bahu Evelin agar menjauh darinya. "Kalo bandel, jangan salahin gue kalo hilap."

"Hilap apa sih, baby?"

"Jangan godain gue!"

"Iman kamu sudah lemah, kan, Babi?"

Hito mendengus kesal. Lagi-lagi menggoda. Dia memalingkan wajah, ekspresi Evelin terlalu menggoda untuk dilewatkan.

Evelin masih tidak mempercayai ucapan Hito, dia bingung harus berbicara apa. Mulut yang biasa mengoceh tiba-tiba lupa semua kosa kata.

Hito memasukan handphone itu menuju saku celana sambil berkata, "Ambil kalo berani!"

Evelin bingung karena tidak berani mengambil handphone itu padahal hanya di saku celana Hito bagian depan. Dia takut salah pegang.

"Apaan sih! Kenapa dimasukin saku? Kalo gue salah pegang gimana?" Evelin menekuk wajah, terlihat sangat kesal kepada Hito.

Hito mengeluarkan handphone miliknya dari saku baju lalu memotret lebih dari satu foto. Evelin tersentak kaget, kenapa Hito malah melakukannya?

"Heh! Apa yang lo lakuin?!" sergahnya sambil menghalangi wajah dengan kedua tangan.

"Biar impas!" jawab Hito sambil memberikan handphone milik Evelin.

Evelin mengerucutkan bibir, dia tidak pernah menemukan laki-laki yang berani memotret langsung dan berkali-kali tanpa izin terlebih dahulu.

"Gue potret cuma sekali, kenapa lo motret gue beberapa kali?" Evelin merasa kesal sekali.

"Mau memastikan-"

"Memastikan apa, Bodoh! Mau cari alasan apa sih, gak akan mempan tau!"

"Lo tetap cantik di semua foto."

Mereka saling menatap satu sama lain, ucapan manusia yang dianggap bisu berhasil membuat Evelin tersenyum malu. Terasa sangat manis.

Hito membalikan badan, pergi meninggalkan Evelin menuju Kantin. Evelin menoleh dan memperhatikan kepergiannya yang masih dekat.

BERANDAL SMA ( SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang