[19]•DEVANO•

8.1K 405 16
                                    

~Happy Reading~


"Wah emang gue akui kalo skil otak lo jenius banget bro"

Gio menggelengkan kepalanya kagum terhadap kemampuan Alano yang bisa memenangkan olimpiade Sains yang padahal lelaki itu tidak berkutat belajar seperti peserta peserta lainnya yang mati matian belajar untuk bisa menang.

Yah 1 jam yang lalu Alano telah mengikuti olimpiade Sains yang diadakan di sekolahnya. Dan Alano lah pemenangnya, IQ lelaki itu menang tidak perlu diragukan lagi.


"Itu mah kecil bagi gue" Alano mengangkat satu alisnya sombong.

"Kapan kapan gue ke rumah lo ya buat belajar bareng"

"Hmmm" Alano membalas dendam deheman saja.

Ini bukan kali pertamanya Alano bisa memenangkan setiap olimpiade baik itu dilaksanakan di sekolahnya maupun diluar sekolah. Sudah tidak terhitung lagi berapa banyaknya ia memenangkannya.

Kini keduanya sedang berada di lapangan basket, dengan Alano yang berniat ingin refreshing sebentar dari mata pelajaran yang membuatnya bosan.

Sementara Gio, lelaki itu memilih untuk menontonnya saja dikarenakan ia sedang mager saat ini.

"Lempar kesini Lan!" Ucap cowok berikat kepada berwarna merah itu, dan Alano pun langsung melemparkan bola basket tersebut kearah si cowok tadi.

Suasana lapangan basket kini cukup bising, dikarenakan adanya kehadiran seorang Alano, Pangeran sekolah mereka.

Kapan lagi bisa melihat Pangeran jutek bermain basket dengan keringat yang terus bercucuran di balik seragamnya yang mencetak jelas perut sispack nya. Sungguh itu adalah sebuah pemandangan yang tidak akan pernah disia siakan oleh setiap siswi siswi disekolah ini.

Sementara didalam kelas XI IPA 1 disitu terdapat Devina yang terlihat tengah berkutat dengan buku catatannya.

"Huff akhirnya selesai juga"

Devina mengusap pelan pelipisnya ketika telah usai mengerjakan catatan Biologi nya yang lupa ia salin tadi malam.

Devina sudah melewatkan sekitar 15 menit jam istirahatnya demi untuk sekedar menyelesaikan catatan tersebut. Kini Devina membereskan buku-bukunya berniat setelah ini ia akan pergi ke Ibu Sari untuk menyerahkan buku catatannya.

"Ini Bu, buku catatan saya!" Devina menyerahkan buku catatannya kepada Bu Sari selaku guru Biologi di kelasnya.

"Lain kali jangan sampai kelupaan lagi ya!..tetap pertahanin nilai kamu"

Devina mengangguk yang setelah itu ia berpamitan kepada Bu Sari. Untung saja Bu Sari masih mau berbaik hati masih mau memberikan kesempatan kepada Devina untuk segera menyelesaikan catatannya.

Kini Devina tengah melewati koridor sekolah berniat ingin menuju ke perpustakaan untuk meminjam buku, untungnya tadi pagi Devina sempat makan dirumahnya, jadi sekarang ia tidak merasa kelaparan dan memutuskan untuk tidak pergi ke kantin.

Jika kalian menanyakan dimana keberadaan Steffy, Devina sendiri pun tidak tau dimana keberadaan gadis itu. Tadi saat bel istirahat berbunyi Steffy sempat mengajak Devina untuk beristirahat bersama, namun Devina tidak bisa karena ia harus menyelesaikan catatannya terlebih dahulu, jadilah akhirnya Steffy pergi sendirian.

Our Destiny [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang