[26]•DEVANO•

8K 510 23
                                        

"Serius lo mau masuk klub musik?" Tanya Steffy mengintrogasi.

Alin pun mengangguk sebagai jawabannya.

"Jangan bilang alasannya karena ada Alano disana"

Devina tersentak sesaat ketika Steffy menyebutkan nama Alano, lalu balik menatap Alin yang tengah meminum jus jeruknya.

"Ya enggak lah, lo kan tau sendiri gue dari dulu juga suka banget sama musik"

Devina baru menyadari bahwa suaminya itu adalah ketua dari klub musik disekolah nya,ada sedikit rasa khawatir di dalam hati kecilnya Devina ketika mengingat jika Alin masuk ke klub musik otomatis Alano dan Alin akan sering bertemu.

Devina sendiri tidak mengerti dengan perasaannya terhadap Alano, disatu sisi ia mulai merasa nyaman dengan lelaki itu, namun di sisi lainpun ia juga membenci lelaki itu.

Devina pun seketika buru-buru menepis pikirannya itu, tidak seharusnya juga ia cemburu yang padahal pernikahan mereka itu hanya didasari karena sebuah kesalahan bukan atas dasar cinta.

"Hy" sapa Gio yang baru saja tiba dan lelaki itu langsung mendaratkan bokongnya dikursi sebelahnya Devina yang berhadapan Steffy.

"Ngapain lo kesini kesini?" Tanya Alin menatap Gio dengan tatapan tak suka.

"Suka suka gue lah" kini Gio balik melihat Devina yang tengah termenung yang sepertinya juga tidak menyadari kehadiran dirinya.

"Devina" panggil Gio yang membuat Devina tersentak.

"Eh kok ada kak Gio" Devina menoleh ke sebelah kanannya dan mendapati Gio yang sedang menatapnya heran.

"Iya, baru aja gue nyampe kesini"

Devina pun memangut mangutkan wajahnya saja.

"Ada perlu apa lo kemari?" Gini giliran Steffy yang bertanya.

"Kalian pada gak liat apa semua tempat duduk penuh"

Mereka pun dengan kompak menoleh ke sekelilingnya, dan memang benar, keadaan kantin kali ini memang cukup ramai. Sehingga barang siapa yang telat disedikit pun maka tidak akan kebagian lagi tempat duduk.

"So gue boleh kan ikutan nimbrung disini"

Mereka tidak menjawabnya, lebih memilih memakan makanan mereka masing masing.

"Karna kalian diem, berarti gue anggap iya"

"Serah lo deh" Alin kembali memasukkan pipet kedalam mulutnya lalu mulai menyedot kembali jus jeruknya.

"Eh eh, kok lo main ambil ambil aja sih" gerutu Steffy tak terima karena minuman ice vanilla yang beberapa menit yang lalu ia pesan dirampas begitu saja oleh Gio.

Bahkan ia sendiri pun belum sempat meminumnya sedikit pun, dan sekarang apa, Gio dengan enaknya malah merampasnya begitu saja, rasanya ingin sekali Steffy menjambak rambut keriting cowok itu.

"Yaelah cuman minuman gini aja pelit amat lo" ucap Gara dengan tampang tanpa dosanya malah meminum habis minumannya Steffy.

"Sekarang gue minum apa dong"

Steffy memayunkan bibirnya menatap sedih kearah minumannya yang habis diminum oleh Gio.

"Nih buat lo"

Gio memberikan gelas minuman kosong kepada Steffy yang isinya sudah kosong, mungkin hanya tersisa beberapa tetes didalam gelas tersebut.

"Bang*at lo"

Steffy mencoba memukul tangan Gio namun tidak berhasil karena lelaki itu sempat mengelak, malahan sekarang dirinya lah yang terdorong ke depan yang mengakibatkannya menjadi pusat perhatian oleh seluruh siswa siswi yang ada di kantin.

Our Destiny [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang