[37]•DEVANO•

6.4K 418 34
                                    

Kembali lagi ke hari Senin, dimana hari yang paling tidak disukai oleh Alano dan tak terkecuali siswa siswi lainnya, yang dimana saat ini mereka tengah mengikuti upacara bendera yang mungkin sebentar lagi akan selesai.

"Lan itu cewe lo kan" Tunjuk Reno teman sekelasnya kepada barisan kelas 11 dimana disana terdapat Devina yang sedang dimarahi oleh Pak Nurdin entah apa sebabnya itu.

Alano menggepalkan tanggannya ketika mendapati istrinya di marahi oleh bapak berkepala plontos itu, bahkan pak Nurdin tak sesekali membentak Devina, dan Alano tak terima Devina di perlakukan seperti itu.

Baru rasa rasanya kakinya gatal ingin pergi kesana, Reno terlebih dahulu mencekal pergelangan tangan Alano.

"Mendingan lo gak usah pergi kesana dulu deh, entar malah tambah jadi masalah besar Devina"

Alano pun mengurungkan niatnya, ada benarnya juga, dirinya tak mau menambahi lagi masalah gadis malang itu.

"Tapi saya beneran gak ngambil topi dia pak, ini topi saya sendiri"

"Halah mana ada maling yang mau ngaku" kata Chika sinis sambil mengibaskan rambutnya.

"Gak usah bohong kamu, kalo beneran itu topi kamu, kenapa ada nama Chika di topi itu"

Devina sendiri juga bingung, jelas jelas tadi pagi dirinya membawa topi milik dirinya sendiri, tapi mengapa di topi itu sekarang ada namanya Chika.

"Pasti lo kan yang udah jebak Devina" kata Steffy tak terima akibat sahabatnya di tuduh seperti itu.

"Dih kurang kerjaan banget gue ngejebak dia"

"Dasar ya lo" kini Steffy mendorong bahu Chika sehingga membuat gadis centil itu terjatuh.

Karena tak terima dirinya di dorong akhirnya kini Chika membalas dengan menjambak rambut Steffy, alhasil terjadilah acara jambak jambakan yang membuat mereka menjadi pusat perhatian oleh siswa-siswi lain.

"Sudah sudah! CUKUP!"

Devina dan Alin turut serta melerai keduanya dengan Devina memegangi Steffy, dan Alin yang memegangi Chika.

"Kalian bertiga ikut bapak ke ruang BK sekarang!"

Chika menepis kasar tangan Alin, kemudian menatap Devina dan Steffy dengan tatapan tak suka, kemudian ikut menyusul Pak Nurdin untuk pergi ke ruang BK.

∆∆∆

Setelah upacara selesai, Alano dan Gara buru buru berlari menuju ke ruang BK untuk memastikan keadaan Devina.

Baru saja tiba didepan pintu ruang BK, pendengaran mereka langsung tersumpal karena mendengar adu bacot antara Steffy dan Chika yang sama sama tidak mau kalah.

Bahkan yang awalnya Devina sumber utama dari masalah, kini malah mereka berdua yang terancam akan di skor selama dua hari, karena berani bertengkar di saat upacara bendera dan disaksikan oleh semua penduduk sekolah, tak terkecuali oleh para guru.

"Pak saya gak terima masa saya di skor juga sih, jelas jelas dia duluan tuh yang dorong saya"

"Eh enak aja lo, lo duluan tu tuduh Devina yang enggak enggak, pakek acara nuker topi dia sama topi lo lagi, dasar kuyang"

"Apa lo bilang"

"KU-YANG" lanjut Steffy lagi dengan mengejanya, dan itu semakin membuat Chika kesal.

Chika berinisiatif ingin menjambak rambut Steffy lagi, tapi tidak berhasil karena Gara buru buru datang dan mencegah tangannya yang hendak akan ia daratkan untuk menjambak rambut musuh Steffy.

Our Destiny [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang