[48]•DEVANO•

4.5K 239 27
                                    

Hallo guys ada yang kangen aku gak? Haha setelah sekian lama gantungin nih cerita akhirnya aku putusin buat nerusin nulis nih cerita sampe ending, oke tanpa berlama-lama mari kita lanjutkan kisah Devina dan Alano.

•••

Hari demi hari terus berganti bulan demi bulan pun sama, tak terasa kini usia kandungan Devina sudah memasuki bulan ke sembilan, itu artinya tak lama lagi Devina dan Alano akan resmi menjadi orang tua.

Alano sendiri pun kini telah berubah menjadi Alano yang posesif tidak seperti dulu lagi yang dimana dirinya yang bodoh amat kepada Devina, bahkan lihat saja sekarang, lelaki itu itu rela menggantikan peran Devina di dapur, oh mungkin tidak hanya pekerjaan di dapur, bahkan hampir semua perkejaan rumah Alano yang mengerjakan.

Memang semenjak usia kandungan Devina memasuki delapan bulan Alano tidak memperbolehkan Devina lagi untuk menjalani tugasnya sebagai ibu rumah tangga, bahkan untuk sekedar makan saja Alano yang menyuapinya, berlebihan memang, tapi ini semua Alano lakukan demi kebaikan Devina dan calon anak mereka.

"Taraaa, capcay sosis ala chef Alano sudah siap" Alano meletakkan masakannya di atas meja makan yang disana sudah ada Devina yang duduk sambil menopang dagunya menunggu suaminya masak.

Devina menatap masakan Alano dengan senyuman sumringah.

"Kamu mau nasi putih apa nasi merah?"

"Putih aja deh" Alano pun dengan sigap langsung menyodok nasi putih berserta lauk pauk yang di masaknya tadi.

"Aaa"

Devina membuka mulutnya menerima suapan demi suapan yang diberikan oleh suaminya itu, Devina tidak menyangka bahwa dirinya dan Alano berakhir saling mencintai seperti ini, Devina kira awalnya pernikahan mereka hanya didasari tanggung jawab semata tetapi seiring berjalannya waktu semuanya berubah menjadi rasa saling cinta.

"Gimana enak gak?" Devina mengangguk dengan keadaan mulut penuh.

"Abis makan aku buatin susu ibu hamil ya"

"Enggak usah kak, nanti aku buat sendiri aja, kasian kakak pasti capek"

Alano menggeleng, itu tandanya ia tak setuju dengan Devina.

"No baby, biar aku aja, kamu cukup duduk manis aja oke!" Setelah mengatakan itu Alano mengecup kening Devina sekilas yang kemudian lanjut membereskan piring piring di meja makan.

"Oh ya kak, udah ada persiapan belum buat UN besok?"

Oh ya btw Alano mau lulus ya, dan untuk pendidikan selanjutnya Alano sendiri belum sempat memikirkan hal itu, sekarang ia sedang fokus menyambut kelahiran anak mereka, entahlah setelah anak mereka lahir Alano akan memikirkannya lagi.

Alano yang membereskan meja makan pun menoleh kearah Devina kemudian tersenyum.

"Tanpa persiapan pun aku bakalan dapet nilai di atas rata rata" katanya sombong.

"Wih sombong banget Papa kamu nak" kata Devina mengusap perutnya.

"Punya otak pinter ya harus sombong dong"

"Iya iya deh terserah kak Alano aja hehe"

∆∆∆

Our Destiny [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang