Our Destiny [ON GOING]

[2]•DEVANO•

[WARNING]
•PART PANJANG•
•
•
•
_________

Terlihat seorang gadis yang tengah memilih milih baju dilemarinya, namun sayang tak ada satupun baju yang sesuai dengan keinginannya. Yah gadis itu adalah Devina, seorang gadis biasa yang tumbuh di keluarga sederhana yang serba kekurangan.

"Yah gak ada baju yang bagus, semuanya bajunya sama semua yang ada cuman kaos, cardingan sama rok dan jeans hmm"

Dress boro boro memilikinya menyentuhnya saja Devina hampir tak pernah.

Devina pun mengambil ponsel jadulnya yang tergeletak di meja belajar, ia berniat ingin menghubungi sahabatnya bahwa ia tidak bisa pergi malam ini.

"Halo Steffy"

"Kayaknya aku gabisa pergi deh,kamu pergi sendirian aja yah" 

"Aku ga ada baju untuk aku pakek"

Keluh Devina sambil melirik ke arah lemarinya yang terpenuhi oleh pakaian sederhananya.

"Eh gak usah Stef aku gapapa kok kalo gak pergi"

"Stef... Steffy!" panggil Devina namun sayangnya panggilannya diputuskan oleh sebelah pihak.

Tut Tut__

"Steffi Steffy, pemaksa banget sih" ucap Devina sambil menggeleng geleng kepalanya.

~Sedikit tentang Steffy~

Jadi Steffy itu sahabat satu-satunya Devina, di saat semua orang menjauhi Devina karna ia anak dari penjual roti, tapi tidak dengan Steffy, menurut Steffy Devina adalah sahabat terbaiknya.

Steffi sudah mengganggap Devina seperti keluarganya sendiri, meski Steffy terlahir dari keluarga kaya, namun dia tidak memandang Devina sebelah mata, malah dia lebih senang bergaul dengan Devina dari pada dengan teman teman sederajatnya yang menurutnya hanya pamer harta orang tua saja.

Nah jadi kalian udah tau kan kalau Steffy itu sahabat terbaiknya Devina.

Tok tok__

"Eh nak Steffy masuk!." ucap Riri ramah.

"Duduk dulu!, mau minum apa biar ibu buatin!"

Devina pun langsung keluar dari kamarnya ketika mendengar suara pembicaraan Steffy dan ibunya.

"Gak usah bu, saya kesini mau jemput Devina mau ajakin dia ke pesta temen, boleh gak bu?" ucap Steffy sopan.

"Oh yasudah kalau begitu, tapi jangan pulang terlalu larut gak baik anak gadis keliaran malam malam!"

"Siap ibu negara" jawab mereka berdua sambil memperagakan gaya hormat.

"Yasudah ibu tinggal dulu ya" pamit Riri.

"Ya ampun Steffy kamu paksa banget sih"

"Udah gapapa, nih cepat lo cobain!, pestanya dimulai setengah jam lagi lhoh" ucap Steffy sambil menyodorkan paper bag yang berisi dress kepada Devina.

Devina pun menerimanya dengan senang hati sambil memeluk Steffy.

"Makasih banyak Stef udah mau jadi sahabat terbaiknya aku"

"Udah jadi kewajiban gue sebagai sahabat buat saling membantu kan"

SKIP__

Setelah selesai bersiap siap, Devina dan Steffy pun berpamitan kepada Riri.