[6]•DEVANO•

11.2K 506 5
                                    

Hari ini Devina sudah memutuskan bahwa sehabis pulang sekolah ia akan pergi ke apotik untuk membeli alat tes kehamilan atau orang orang sering menyebutnya dengan sebutan testpack.

Ada sedikit rasa malu ketika ia baru saja tiba di depan apotik itu, dengan segala keberaniannya Devina menghela sebentar nafasnya yang kemudian ia buang pelan pelan yang setelah itu ia langsung membuka pintu apotik yang disungguhkan oleh 2 kariawan wanita yang tampak masih muda.

"Ada yang bisa saya bantu dek?" tanya salah satu kariawan apotik tersebut dengan senyuman ramah.

"Em itu saya mau beli itu apa itu namanya oh iya testpack"

Tampak kariawan wanita tersebut sedikit menahan tawanya ketika Devina berbicara dengan gugup, ia sudah biasa menghadapi pelanggan seumuran Devina yang ingin membeli alat itu.

"Oh iya mau berapa?"

"2 aja deh mbak" jawab Devina menunjukkan alat kehamilan yang satu berukuran kecil dan yang satunya lagi berukuran besar.

"Berapa mbak?"

"50 ribu aja"

Devina tampak mengeluarkan uang berwarna biru muda di dompet pink nya yang setelah itu ia berikan kepada kariawan tersebut.

"Makasih" ucap kariawan tersebut sambil menyodorkan sebuah kantong plastik yang isinya testpack.

Setelah selesai membeli barang itu, Devina memutuskan untuk buru buru pulang, ia sudah tidak sabar lagi ingin melihat hasilnya.

Devina sangat berharap bahwa hasilnya negatif dan ia bisa menjalani hari-harinya seperti biasa tanpa adanya beban.

∆∆∆

Niat awalnya sih Alano ingin memanggil duo curutnya untuk pulang sekolah bersama mengingat sekolah sudah usai dan waktu untuk membolos juga sudah usai.

Yap Gara dan Gio mereka memang sering membolos, berbeda dengan Alano yang memilih untuk taat peraturan meskipun ia juga sering terlambat ke sekolah yah sesekali ia juga ikut tertular oleh bisanya Gara dan Gio lah.

Seperti saat ini, niat ingin mengajak pulang eh malahan sekarang Alano malah asik asikan mabar mobile legend bersama duo curutnya.

"Mati lo monster" teriak Gio dengan satu tangan memukul bahu Alano.

"Lo mau bunuh monster di hp apa mau bunuh gue sih" cetus Alano tak terima, pasalnya Gio selalu saja jika geram pada sesuatu pasti dilampiaskan kepada benda disekitarnya.

Seperti saat ini Alano lah yang jadi korbannya karena ia duduk berdampingan dengan Gio, berbeda dengan Gara yang memilih duduk bersebelahan dengan mereka.

"Eh kok ngamok" Gio memperagakan gerakan tiktok yang sempat viral itu.

Sementara Gara, pria itu memilih fokus pada ponselnya saja tanpa mau memperdulikan 2 manusia itu, tiba tiba ia merasa bosan dan memutuskan untuk memasukkan ponselnya ke dalam saku celana abu-abunya.

Gara berniat ingin mengatakan sesuatu kepada dua sahabatnya yang saat ini sedang sibuk mabar game.

"Kuy gue mau curhat sesuatu nih sama kalian!"

"Apaan?" ucap Gio yang masih asik dengan games nya, sementara Alano hanya melirik sekilas lalu melanjutkan kembali permainannya.

"Gimana gue mau curhat kalo kalian asikan nge-games"

"Yaelah ya tinggal lo curhat aja entar kita dengerin kok, ya gak Lan" Alano hanya mengangguk dengan keadaan keduanya masih bermain game.

Our Destiny [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang