[42]•DEVANO•

7.8K 523 89
                                        

Di part ini akan kubuat kalian semua melayang tinggi, sebelum nanti ku hempaskan jatuh ke dasaran lautan yang gelap gulita wkwk.

•••
Happy reading

Hari demi hari berlalu berganti, begitu juga dengan bulan, usia kandungan Devina juga kini telah berusia 6 bulan, bahkan perutnya kini sudah membuncit seiring dengan berjalannya waktu.

Hari ini Devina sudah selesai masak dan menyelesaikan pekerjaan rumah lainnya, sekarang dirinya hanya bersantai di sofa ruang tamu sambil menonton TV dan menunggu suaminya pulang sekolah.

Yah sejak usia kandungannya menginjak 4 bulan, Devina memutuskan untuk home schooling, Devina sendiri sebenarnya tidak ingin karena dirinya masih ingin bersekolah, namun mertuanya dan ibunya yang mengusulkan itu mengingat perut Devina yang semakin hari semakin membesar, menutup kemungkinan bagaimana bisa Devina masih bersekolah dalam keadaan perut yang sudah membuncit seperti itu.

Pintu apartemen terbuka dan menampilkan Alano dengan wajah masamnya sambil menenteng tasnya di pundak kirinya.

Devina yang mengetahui Alano sudah pulang pun kini berjalan menuju lelaki itu sembari memegang perutnya, tangannya ia julurkan untuk mengambil tas Alano.

'Uh Devina devinisi istri idaman banget gak tu, udah masak, bersih bersih, terus sambut kepulangan suami lagi, kurang apa lagi cobak'.

"Makasih" kata Alano ketika Devina mengambil jaketnya.

"Kak Alano kita makan dulu yuk!" Ajak Devina yang kini berjalan kearah meja makan sesudah meletakkan tas lelaki itu didalam kamar.

"Lo yang masak semua ini?" Tanya Alano yang menatap kagum beberapa menu makanan yang tampak sangat menggiurkan yang di tata rapi diatas meja makan.

Devina mengangguk sembari tersenyum kecil.

"Wah gak nyangka gue"

Alano mengambil piring kemudian mengambil makanan tersebut dengan tidak sabaran, kemudian langsung melahapnya persis seperti orang yang tidak makan berhari-hari. Devina yang melihat itu pun terkekeh senang melihat Alano yang memakan masakannya dengan begitu lahap.

Tidak perlu lama-lama untuk makan, bahkan Alano dapat menghabiskan dua piring sekaligus dalam waktu kurang dari 15 menit, kini lelaki itu bersandar di kursi meja makan sembari menepuk perutnya akibat kekenyangan. Jujur saja masakan buatan Devina memang sangatlah enak, Alano saja tak pernah bosan setiap hari memakan masakan buatan istrinya itu, benar kata orang orang kalau masakan buatan seorang ibu dan istri itu memang paling enak.

Ting__

Bunyi notif pesan membuat Alano merongoh saku celana abunya dan langsung mengeluarkan ponselnya, Alano mengerutkan dahinya menatap pengiriman pesan itu adalah Alin. Alano pun buru-buru membuka isi pesan itu.

Alindia...

Ntar sore jln yuk.

AlanoMars...

Kmna?

Alindia...

Trserah km.

AlanoMars...

Oke, ntar sore aku jmput jam 5.

Alindia...

Ok cyng...

Our Destiny [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang