Di satu sisi lainpun tampak Alin tengah mencari cari kamar hotel yang akan ia kunjungi, sampai akhirnya sampailah ia di depan kamar hotel yang bernomor 224.
Namun nihil tak ada tanda tanda keberadaan seseorang disana, yang membuat Alin bingung adalah pintu kamar hotel tersebut terkunci.
"Lhoh kok dikunci sih, katanya mau ngajak ketemu di kamar ini, tapi kok kek gak ada orang gitu" gerutu Alin sambil melihat sekelilingnya.
"Eh tapi kok kayak ada suara orang teriak sambil mendesah gitu ya"
Alin pun mencoba untuk menyelusuri suara teriakan tersebut.
"Alin, Alin, lo bodoh banget sih, ini kan kamar hotel ya wajar lah" ucapnya sendiri sambil menggeleng gelengkan kepala.
"Yaudah deh mending balik aja, lagian gue jugak gak kenal sama tu orang"
Lalu Alin pun memutuskan untuk meninggalkan tempat tersebut.
Namun tampa Alin ketahui padahal ada dua orang manusia yang sedang bercumbu di dalamnya, ah bukan, lebih tepatnya Alano yang mencumbu Devina atau dalam bahasa kasarnya memperkosa Devina.
∆∆∆
"Aku mohon jangan lakuin ini sama aku hiks hiks!"
Tangis Devina saat Alano mulai mencumbunya dengan tidak sabaran.
Terlihat jelas di mana lelaki itu yang telah dibendung oleh nafsu bejatnya.
"Udah diem dan nikmatin aja Alin!"
"Nama aku Devina, bukan Alin" ucap Devina lagi namun tetap tidak dipedulikan oleh Alano, malah lelaki itu saat ini mulai meraba raba dadanya yang masih terbalut dress itu.
Dengan segala kekuatannya, Devina mencoba untuk menyingkirkan tangan nakal Alano yang kurang ajar itu dengan cara memukul mukulnya.
Namun bagi Alano pukulan itu tak berasa baginya, malahan sekarang tangan Devina sekarang sudah di tahan oleh tangan kanannya Alano, sehingga saat ini Devina tidak mampu memberontak lagi.
Alano dengan tak sabarannya mulai berani membuka resleting dress Devina yang ada di punggungnya, yang setelah itu dengan perlahan ia turunkan sampai sebatas perut gadis itu, Devina hanya bisa menangis sejadi jadinya ketika Alano membuka dress-nya secara paksa tanpa mampu melawannya lagi.
Alano tampak memandangi sebentar dada Devina yang tidak terlalu besar itu, dan kemudian tangannya mulai merambat untuk menyentuh dada yang masih tertutupi oleh bra warna hitam, dan dengan beraninya ia mulai meremasi buah dadanya Devina yang masih terbalut bra itu.
"Assh eumm ja jangan!" ucap Devina di sela sela desahannya sambil menatap ke arah Alano yang sibuk menjamah tubuhnya.
Devina baru ingat, wajah didepannya saat ini sangat tidak asing baginya. Devina pun mulai menyadarinya bahwa lelaki itu adalah Alano, kakak kelas Devina yang sangat populer di sekolahnya sekaligus anak dari pemilik sekolah yang saat ini ia bersekolah.
Setau Devina, Alano itu sangat terkenal disekolah selain dari ketampanannya, ia juga pintar dalam berbagai hal, ia juga sudah memenangi beberapa pertandingan, dan ia juga jarang terlihat bersama seorang gadis.
Namun jika dilihat sekarang, apakah Alano berhak untuk di banggakan karna ia dengan teganya berani melecehkan seorang gadis yang lemah sepertinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Destiny [ON GOING]
Romance[16+ sad romance content] Judul sebelumnya YOUNG MAMA. Tentang DEVINA ANGRAISY yang harus menanggung beban hidupnya dengan mengandung di usia 17 tahun karna sebuah kesalahan yang diperbuat oleh ALANO MACRSKY MINAJ, kakak kelas brengsek yang sialnya...
![Our Destiny [ON GOING]](https://img.wattpad.com/cover/248126398-64-k188135.jpg)