[46]•DEVANO•

11.7K 785 329
                                    

~Happy reading~

•••

Seluruh penjuru SMA Erlaksa sekarang tengah digemparkan oleh berita kehamilan Devina, tidak, jika berita Devina hamil saja mungkin tidak akan seheboh ini. Melainkan Alano telah berani mengakui bahwa dirinya lah yang telah menghamili Devina, kalian bayangkan saja Alano si anak pemilik sekolah, pangeran sekolah, dan si siswa dengan segudang prestasi tiba-tiba mengakui bahwa dirinya telah menghamili anak orang.

Bahkan hampir semua orang pasti tidak akan menyangkalnya, termasuk para fans Alano, Alano si cowok cuek nan dingin dan jarang terlihat dekat dengan seorang gadis bisa bisanya menghamili anak orang, lebih parahnya lagi ia telah menghamili adik kelasnya di sekolah.

Sampai sampai beritanya kini telah sampai di telinga Arvino, Arvino selaku pemilik sekolah dan orang terpandang merasa sangat malu atas kelakuan putra semata wayangnya itu, bagaimana bisa Alano mempermalukannya seperti ini, sungguh Arvino tak tau harus dikemanakan mukanya saat ini, dirinya benar benar sangat malu.

Suara bel apartemen membuat Alano terhenti dari kegiatan menggoreng tempe dan memutuskan untuk membukakan pintu apartemen, baru saja pintu itu terbuka.

Plak___

Alano memegang pipi kirinya yang perih sembari menatap orang yang menamparnya itu dengan raut wajah tak suka.

"Anak kurang ajar kamu, kamu udah maluin Ayah Alano" teriak Arvino tepat didepan wajah Alano.

"Mau di taruk dimana muka Ayah hah?"

Alano tersenyum miring mendengarkan teriakan Ayahnya itu, ternyata tujuan pria itu datang kemari hanya untuk menamparnya saja.

"Kenapa? Ayah malu?"

"Bukannya kelakuan Ayah gak jauh memalukan daripada aku, Ayah jalan sama jalang jalang itu Ayah pikir itu gak memalukan?"

"Kamu, kamu"

Arvino mengigit geram gigi giginya menatap putra nya yang kurang ajar itu.

"Apa? Mau ngelak?"

Arvino benar geram sekarang, namun dirinya tetap harus menahan emosinya, saat ini ia harus memikirkan bagaimana caranya mengembalikan nama baiknya yang tercemar. Urusan memberi pelajaran untuk Alano biarlah ia pikirkan nanti.

Arvino menghembuskan nafasnya kasar yang kemudian langsung melenggang pergi dari hadapan Alano.

"ARRRGGGGH"

∆∆∆

Alano menggoyang goyangkan gelas berisi anggur dengan gerakan pelan, matanya menatap lurus kearah gelas itu tanpa berkedip sedetikpun.

"Memilih mundur?"

Lelaki yang berada disebelahnya memutar bola matanya malas menatap sahabatnya yang seperti manusia tak ada tujuan hidup, oh memang benar, Alano rasanya tak ada tujuan hidup sekarang, semuanya hancur karena ulahnya sendiri.

"Udah lah Al masak dari tadi lo diem aja sih?" Kata Gio masih memerhatikan sahabatnya itu.

"Apa cowok kayak gue pantes buat cewek sebaik Devina?" Kata Alano masih terus memandangi gelas yang berada ditangannya itu.

"Kok lo ngomong gitu sih?"

"Gi! Tolong jawab apa gue pantes buat Devina?" Kini Alano menatap tajam Gio, yang ditatap pun terlihat ragu ragu untuk menjawabnya.

Our Destiny [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang