Musibah Kecil

60 12 9
                                    

Satu minggu pertama setelah kepergian Fred dan George, para murid mengaku terkena penyakit "Umbridgeitis", yang menyebabkan mereka pingsan, muntah, panas tinggi, dan mimisan. Regalia, yang pekerjaan sehari-harinya hanya berkeliling kastil bersama anak-anaknya, hanya bisa mengikik geli melihat Umbridge berteriak-teriak memberikan detensi, tetapi tak kunjung jua mengetahui rahasia para murid kenapa mereka bisa sampai seperti itu.

"Sepertinya Anda kehilangan banyak murid, ya?" sindir Regalia ketika melewati kelas Umbridge.

"Untuk apa kau berjalan-jalan di jam sekolah?!" tanya Umbridge dengan sengit.

"Apakah Anda lupa jika saya adalah staf pembantu guru?" Regalia tersenyum penuh kemenangan, "Saya akan siap ketika dibutuhkan, dan kali ini Profesor McGonagall memberikan tugas pada saya untuk menyampaikan sesuatu pada Firenze."

"Separo veela menemui separo kuda, bagus!" Umbridge membanting pintunya menutup.

Sesampainya di kelas Firenze, Regalia begitu takjub melihat pemandangan bak hutan di dalamnya. Anak-anak kelas enam Ravenclaw tampak sibuk menggambar konstellasi bintang di sana.

"Kuda!" seru Arcturus sambil menunjuk Firenze.

"Centaurus, Nak, bukan kuda," Regalia mengoreksi. "Tolong maafkan putraku," kata Regalia pada Firenze.

"Ada perlu apa?" tanya Firenze dengan pandangan menyelidik.

"Profesor McGonagall memintaku menyampaikan perkamen ini padamu," Regalia menyerahkan sebuah gulungan yang diterima oleh Firenze tanpa keraguan.

"Terima kasih, Profesor...?"

"Madam Snape," Regalia menjawab kebingungan Firenze.

"Jadi, Andalah Madam Snape!" Firenze hampir berseru dan menyodorkan tangannya untuk disalami, "Firenze, Madam."

"Senang bertemu denganmu," Regalia menjabat tangan Firenze. "Bagaimana hari-harimu sebagai guru?"

"Lumayan," Firenze mengedikkan bahu, "dan beberapa murid tampaknya sangat menyukai Anda."

"Kuharap mereka menyukaimu sama besarnya dengan mereka menyukaiku."

"Tetapi, anak-anak seperti Colin, Luna, Parvati, Lavender, dan Pansy tampaknya lebih menyukai pelajaran kartu Anda daripada pelajaran astrologi saya."

"Manusia begitu terbatas untuk bisa menguasai ilmu perbintangan, Firenze," Regalia tersenyum. "Hal-hal besar terlalu sulit diramalkan oleh kaum mereka."

"Kaum mereka?" Firenze mengernyit, "Bukankah Anda termasuk di dalamnya?"

"Kurasa tidak sepenuhnya. Ibuku veela. Jadi, aku setengah veela. Orang-orang seperti Umbridge tidak akan terima jika aku diakui sebagai manusia."

"Orang itu tidak pantas menggantikan Dumbledore," kini Firenze bersungut-sungut. "Anda harus dengar bagaimana dia menyebutku!"

"Keturunan-Campuran Kotor?" Regalia menebak.

"Bagaimana Anda tahu?" Firenze keheranan.

"Karena begitulah dia menyebutku."

"Keterlaluan sekali! Padahal Anda terlihat seperti manusia sepenuhnya, tidak seperti aku yang setengah kuda."

"Kuda," kini Caius yang menunjuk-nunjuk Firenze.

"Centaurus, Nak, bukan kuda," Regalia mengoreksi lagi. "Firenze, aku harus segera pergi."

"Ya, terima kasih sudah menyampaikan pesan dari McGonagall."

***

Waktu berlalu sangat cepat hingga pekan ujian telah tiba. Anak-anak kelas lima mengikuti OWL dengan gugup dan takut.

The SnapesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang