Pertemuan Bill dan Fleur

86 16 48
                                    

Regalia terbangun dengan kepala hampir pecah pada hari tantangan ketiga diadakan. Tiba-tiba saja, dia teringat satu hal kecil yang tampak tak masuk akal.

"Severus—" panggilnya, namun suaminya itu masih memejamkan mata dengan nyenyak dan mendengkur pelan.

Regalia berpikir sejenak. Mungkin, lebih baik mengatakan masalah di dalam kepalanya ini kepada ayahnya, alih-alih suaminya. Ia bahkan tak bisa mempercayai suaminya untuk saat ini.

Dia mendongak, menatap wajah Severus yang begitu damai. Dibelainya wajah itu dengan lembut.

"Sayang," Regalia bangkit dan mengecup pipi kiri suaminya, "ini hari terakhir ujian. Jangan sampai kita terlambat. Banyak anak yang harus diuji kemampuannya, meskipun kita sudah tahu kalau mereka tolol."

"Hm..." Severus menggeliat di tempatnya, kemudian menguap lebar.

Mereka masih mengantuk ketika membawa keempat anak mereka ke aula besar untuk sarapan.

"Lihat," seorang murid perempuan berkata pada temannya, "setiap hari mereka sekeluarga memakai pakaian hitam, dan memelihara seekor burung gagak. Kurasa, mereka sedikit aneh."

"Menguasai ilmu hitam, kurasa," yang satu menimpali.

Regalia bertaruh dengan dirinya sendiri, itu adalah anak-anak kelas satu yang belum tahu jika Nastari –burung gagak yang selalau bersama keluarga Snape– adalah istri Snape yang satunya lagi.

Ketika menikmati sarapan, Regalia menahan diri untuk tidak tersedak, karena dia membaca berita tentang bekas luka Harry yang sakit ketika pelajaran ramalan, dan kenyataan bahwa Harry pernah bicara dengan ular menggunakan bahasa Parseltongue.

Regalia ingat benar, bahwa ketika pelajaran ramalan itu dilangsungkan, tidak ada orang lain di sana. Hanya Regalia dan murid-muridnya. Pasti ada sesuatu yang salah di sini. Rita Skeeter punya cara untuk mencuri informasi dari mereka.

Tetapi, dalam kebingungan itu, ketika dilihatnya Hermione meninggalkan aula besar lebih dahulu daripada teman-temannya, Regalia menebak bahwa Hermione memiliki hipotesis.

Regalia menunggu anak-anak Slytherin datang ke kelasnya untuk ujian sambil menyiapkan kata-kata aduan di dalam kepalanya untuk dikatakan kepada ayahnya. Dia hendak melaporkan bahwa kematian Mr. Shūcài yang mendadak sangatlah aneh. Orang itu masih terlihat sehat ketika menjual makanan di piala dunia Quidditch.

Dia kembali ke kesadaran bersamaan dengan masuknya anak-anak berdasi hijau ke kelasnya.

Regalia membagikan satu dek kartu untuk tiap murid.

"Dalam satu dek kartu tarot, ada tujuh puluh delapan kartu, tetapi aku hanya meminta kalian memilih tiga kartu yang menurut kalian paling negatif, buruk, dan jahat, serta alasannya. Semakin panjang penjelasan yang bisa kalian berikan, semakin bagus," Regalia menjelaskan.

Tanpa bicara, tiap anak mulai membuka kardus kartu mereka, dan melihat-melihat isinya. Tidak ada yang mendapatkan kartu yang sama, Regalia berani menjamin hal itu. Regalia punya terlalu banyak jenis kartu.

***

Di sisi lain, Harry begitu senang mendapati keluarga yang akan menontonnya melaksakan tantangan ketiga bukanlah keluarga Dursley, melainkan Sirius Black, Désirée, Molly Weasley, dan Bill Weasley.

Harry memperhatikan bahwa Fleur Delacour beberapa kali memperhatikan Bill, dan tampaknya tidak keberatan dengan rambut panjang dan anting-anting di telinga Bill.

"Halo," Fleur ternyata lebih bernyali dibanding perkiraan Harry, "saya Fleur Delacour, juara Beauxbatons. Kalian adalah keluarga Harry?"

"Aku adalah wali Harry," Sirius membusungkan dada, "dan ini kekasihku; Désirée."

The SnapesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang