Si Wanita Putih Berbicara Banyak

86 12 18
                                    

Pada akhir pekan pertengahan April, Regalia mengunjungi suaminya lagi. Meskipun hatinya pedih, ia bersyukur tak ada orang lain yang menghuni bangsal tempat suaminya dirawat.

"Severus," Regalia mengecup kening suaminya, kemudian duduk di kursi di samping ranjang itu, "aku baik-baik saja. Anak-anak juga baik-baik saja. Anak-anak mulai bisa menentukan makanan favorit mereka. Si Cantik Eileen sangat menyukai es krim vanilla yang dijual oleh Florean Fortescue, sehingga ayah selalu mampir ke sana setiap pulang kerja di hari Jumat. Caius sangat menyukai buah apel hijau yang ditanam di halaman Malfoy Manor, Draco yang selalu mengirim apel-apel itu pada kami, berbagi buah kesukaannya dengan anak-anak kita. Aku tidak pernah mengira jika Arcturus dan Sakunta sama-sama menyukai cokelat."

Regalia mencium bibir Severus sebelum kembali duduk dan bicara lagi.

"Aku menghabiskan setiap malam sendirian, atau kadang mengajak Myrtle berbincang. Bayangkan betapa kesepiannya aku sampai-sampai aku mengajak Myrtle mengobrol. Kadang-kadang aku juga bermalam di Hospital Wings, menemani para siswa yang terluka karena kecelakaan mantra atau terhantam bludger, juga berbincang dengan Poppy.

"Tapi kaulah yang kurindukan. Aku selalu mengatakan pada diriku sendiri jika kau tidak mungkin meninggalkanku. Tidak, Severus. Tidak setelah segala yang kita lalui. Tidak setelah segala luka yang kualami. Aku bisa menjadi sekejam iblis hanya untuk mendapatkan cintamu. Tak ada alasan kau meninggalkanku. Tidak sekarang, Severus."

Regalia terisak. Tenggorokannya tersekat dan sakit. Diraihnya tangan kiri Severus, dan diciuminya dengan penuh rasa harap.

"Anak-anak baru berusia empat tahun, Severus. Aku tidak ingin mereka hidup tanpamu. Hidup tanpa seorang ayah sangatlah tidak menyenangkan. Dan aku sendiri tidak mau hidup tanpamu. Jangan mempermainkanku, Severus. Bangunlah, kumohon. Aku memohon padamu, Severus."

Pintu bangsal terbuka, Smethwyck datang bersama Alexei. Regalia segera mengusap air matanya dan bangkit dari kursinya

"Madam, saya hanya ingin mengatakan sedikit hal menyangkut suami Anda," kata Smethwyck.

"Apa itu, Penyembuh Smethwyck?" Regalia menatap Smethwyck tanpa berkedip.

"Sudah setengah tahun lebih Mr. Snape terbaring di sini," Smethwyck berkata dengan tidak nyaman, "dan dengan berat hati saya beritahukan kepada Anda, jika beliau tidak tersadar dari koma sampai tanggal satu Mei, maka kami terpaksa melepas semua alat penunjang kehidupannya. Anda harus merelakannya."

"Kenapa harus dilepas?!" Regalia tersentak dan suaranya begitu kasar, "Saya selalu membayar biaya perawatannya tepat waktu, dan saya tidak keberatan dengan semua itu! Saya menunggu suami saya! Dia akan kembali pada saya! Kita hanya butuh waktu!"

"Madam," Smethwyck menarik napas dalam-dalam, "masalahnya bukanlah kemampuan Anda untuk membayar biaya perawatan. Untuk masalah semacam itu, kami juga tahu jika Anda lebih dari sekadar mampu, apalagi Anda berasal dari keluarga Black yang kaya raya. Masalahnya adalah tidak ada obat yang bisa menyembuhkannya, Madam. Mr. Snape hanya akan seperti ini seumur hidupnya. Beliau hidup dan memberi Anda harapan bahwa suatu saat nanti beliau akan terbangun, tetapi itu palsu! Hidup namun tidak hidup, Madam. Saya tidak ingin mengatakan omong kosong pada Anda. Suami Anda tidak akan kembali. Madam, saya sudah mengatakannya dengan jelas. Saya permisi." Smethwyck melangkah menuju pintu, lalu keluar dan lenyap.

"Tidak, Madam," Alexei Gagarin masih tertinggal di sana, "Anda harus percaya jika Severus Snape akan kembali bersama kita semua. Pahlawan kita tidak akan pergi dengan cara seperti ini. Tidak, Madam. Saya sedang bergerak di belakang Hippocrates Smethwyck. Anda harus percaya kepada kami."

"Kau dan siapa? Penyembuh Castillian?"

"Benar," Alexei mengangguk penuh semangat, "beliau sedang bergerak menggali kembali pengetahuannya yang sudah sedikit terlupakan karena ratusan tahun tidak terpakai."

The SnapesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang