Burried and Burn

103 14 30
                                    

Satu pekan sebelum pertandingan Quidditch Gryffindor melawan Slytherin berlangsung pada bulan November, hubungan antara Severus dengan Regalia mengalami keretakan yang cukup konyol.

"Kau memesan lapangan untuk Slytherin terus menerus, tidak memberikan kesempatan bagi tim Gryffindor untuk berlatih!" kata Regalia pada Severus, sedangkan anak-anak mereka sibuk berlarian mengelilingi kaki orangtua mereka, menggunakannya untuk bermain cilukba satu sama lain.

"Itu bukan urusanku, dan bahkan bukan urusanmu, Regalia!" Severus menimpali dengan tajam. "Kalau McGonagall tidak cukup cepat memesan lapangan untuk murid asramanya, maka siapa pun tidak berhak menyalahkanku."

"Juga, jangan menulikan telinga dan membutakan mata atas apa yang anak-anak asramamu lakukan pada anggota tim Gryffindor!" seru Regalia lagi, "Mereka sengaja membuat Angelina Johnson dan kawan-kawan cedera agar tidak bisa bertanding! Sepantasnya, poin asramamu sudah berkurang sampai dua ratus!"

"Sekali lagi, Regalia, itu bahkan bukan urusanmu!" tegur Severus.

Regalia mendengus kesal, lantas cepat-cepat menggendong Arcturus dam Caius pergi dari kamar itu.

"Mau ke mana kau sambil membawa kedua anak laki-lakiku?!" tanya Severus tanpa repot-repot melangkah keluar ambang pintu.

"Sudah waktunya makan malam!" jawab Regalia sambil lalu, "Dan bawa kedua anak perempuanmu, biar kau tahu betapa rewel dan banyak omongnya mereka itu!"

***

Pada pagi hari ketika pertandingan diadakan, ketegangan begitu terasa di aula besar. Regalia sempat melihat lencana anak-anak Slytherin yang bertuliskan "Weasley Raja Kami" sebagai olok-olok pada Ron yang tidak begitu pandai menjadi keeper. Semua anak Slytherin memakainya, kecuali Addeline dan Greengrass bersaudara.

Regalia nyaris tidak memperhatikan apa yang masuk ke mulutnya, karena terburu-buru hendak menyuapi keempat anaknya, dan tidak ingin ketinggalan menonton pertandingan. Telur, susu, panekuk, teh, sereal, susu lagi.

"Boleh kubantu, Regalia?" Minerva menawarkan bantuan ketika Regalia menyuapkan bubur pada Arcturus.

"Terima kasih banyak, Profesor," Regalia tersenyum lega.

Minerva balas tersenyum, memangku Caius, dan menyuapkan bubur untuk anak itu.

"Kenapa Severus sepertinya tidak pernah membantumu mengurus mereka?" tanya Minerva setelah Caius sudah selesai makan, kemudian ganti menyuapkan bubur pada Sakunta.

"Saya menyadari jika saya tidak bisa mengandalkan Severus untuk masalah seperti ini," jawab Regalia sambil menyuapi Eileen. "Dia hanya pintar membuat mereka, dan berniat memberikan adik untuk mereka. Sangat egois, menurut saya."

"Tidakkah dia tahu jika kau sudah cukup kerepotan?"

Perhatian Regalia seketika teralih pada Luna Lovegood yang mendatangi meja Gryffindor sambil memakai topi berbentuk kepala singa dalam ukuran sesungguhnya. Dan topi itu ternyata bisa mengaum juga, membuat Minerva geleng-geleng kepala, sedangkan Regalia tertawa takjub.

Setelah sarapan, Regalia pergi ke Hospital Wings untuk menitipkan keempat anaknya pada Madam Pomfrey.

"Aku memang tidak mau repot-repot menonton pertandingan maut itu," kata Poppy Pomfrey, "sangat berbahaya. Sudah terlalu banyak yang cedera karena permainan itu."

Sebagai istri Profesor Snape, jelas, sebuah tempat telah disiapkan untuk Madam Snape di samping suaminya, yang harus ditempati oleh Regalia, mau tak mau. Bahkan meskipun mereka tidak saling bicara.

"Tunjukkan kepedulianmu pada asramaku," kata Severus beberapa detik sebelum peluit berbunyi.

"Sayangnya, aku tidak mendukung siapa pun," Regalia menimpali setelah peluit berbunyi.

The SnapesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang