Pernikahan Bill Weasley

63 9 23
                                    

Paginya, di ruang ramalan, Regalia mengajak Voldemort berdiskusi, disaksikan oleh Addeline yang menghitung kelengkapan kartu-kartu dan bola kristal Regalia.

"Jadi, menurutmu..."

"Ya," Regalia mengangguk, "Gregorovitch. Jika ada hal yang tak dapat dimengerti oleh Ollivander, maka harapan yang tersisa adalah Gregorovitch."

"Tapi, apakah kau percaya akan adanya tongkat sihir Elder?" tanya Voldemort.

"Oh, tongkat dengan sejarah berdarah itu," mata Regalia menerawang. "Semua penyihir yang mempelajari ilmu pertongkatsihiran pasti mempercayainya. Memangnya kenapa?"

"Ollivander mengatakan bahwa Gregorovitch memilikinya," desis Voldemort.

"Itu desas-desus," sanggah Regalia. "Tidak ada yang benar-benar tahu kebenarannya. Tongkat itu selalu muncul dan menghilang dari abad ke abad, dan dikenal dengan nama-nama yang berbeda. Sulit untuk mengetahui apakah gosip tentang pemilik barunya adalah kebenaran atau hanya bualan."

Voldemort meninggalkan ruang ramalan tanpa sepatah kata pun, dan kelihatannya benar-benar bertekad pergi menemui Gregorovitch. Hanya masalah waktu hingga Voldemort betul-betul pergi.

***

Tepat pada ulang tahun Harry, Voldemort pergi, dan Harry bisa melihatnya melalui pikiran mereka yang terhubung, lantas memberitahu Ron, kendati mereka berdua tidak tahu persis siapa itu Gregorovitch, maupun untuk apa Voldemort mencarinya.

Molly terus merongrong Ron dan Hermione untuk memberitahunya apa rencana mereka dengan Harry, tetapi mereka tetap tidak mau bicara, hingga akhirnya Molly menyerah, dan rahasia tentang Horcrux-Horcrux tetap aman pada mereka bertiga.

Kejengkelan Molly mereda ketika Charlie datang, dan Molly segera saja membahas potongan rambut Charlie yang tak karuan.

"Untunglah kau baik-baik saja setelah keracunan saat itu," Charlie mengacak-acak rambut Ron.

"Dari mana kau tahu kalau Ron keracunan?" tanya Molly keheranan, "Ayahmu dan aku tidak mencantumkannya dalam surat."

"Tentunya aku tidak hanya menerima satu surat," Charlie mengedipkan sebelah matanya.

"Charlie? Kau..." Molly kehilangan kata-kata, kemudian berteriak gembira, "Kau punya pacar! Pasti!"

"Oh, ya, tentu saja," Charlie tertawa.

"Aku tak pernah menduga!" Molly memeluk Charlie, "Tak sekali pun menduga!"

"Aku sendiri tidak menduga, Ibu," Charlie menepuk-nepuk punggung ibunya dengan penuh rasa sayang.

"Siapa dia? Tahun keberapa di Hogwarts?" cecar Molly dengan senyum bahagia menghiasi wajahnya.

"Besok Ibu akan melihatnya," Charlie tersenyum, "aku telah mengirimkan undangan agar dia menghadiri pernikahan Bill."

"Bagus!" Molly kembali ke dekat kompor, "Sangat bagus! Aku tidak sabar memberitahu Arthur!"

Malamnya, pesta ulang tahun Harry dihadiri oleh banyak orang, termasuk Hagrid yang langsung menanyakan kabar naga kesayangannya pada Charlie, dan suami-istri Black bersama keempat cucu mereka.

"Regalia mengirimkan surat pada malam pemindahan Harry," kata Sirius ketika mereka duduk mengelilingi meja di halaman The Burrow.

"Dia bilang apa?" tanya Molly dengan wajah khawatir.

"Dia memintaku memecahkan bola ramalan di Departemen Misteri, agar Pelahap Maut tidak bisa mendapatkannya jika mereka berhasil menguasai Kementerian, dan harus menelan semua perkataannya," jawab Sirius.

The SnapesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang