Pemberontak dari Setiap Zaman

66 11 15
                                    

Para tamu berhamburan, kebanyakan telah ber-Disapparate, sedangkan Harry, Ron, dan Hermione saling mencari sebelum bisa pergi dalam kepanikan itu.

Fleur menyambar anak-anak perempuan Snape, sedangkan Désirée membawa anak-anak laki-laki Snape, kemudian Fleur membawa mereka ber-Apparate ke Grimmauld Place nomor dua belas, sementara Sirius tetap tinggal di The Burrow untuk mengatasi keadaan.

Keluarga Weasley meminta semua tamu segera pergi ke mana pun mereka bisa, dan tak perlu mengkhawatirkan mereka.

Fleur membawa bibi dan anak-anak Snape dengan selamat. Satu-satunya yang tidak bisa diselamatkan justru adalah perasaannya. Itu jelas.

"Itu pasti sangat menyakitkan bagimu," Désirée menepuk pundak Fleur.

"Kupikir hubungan kami istimewa," Fleur menangis, "dan dia membiarkanku tinggal begitu lama di The Burrow, bersama orangtuanya, dan adik-adiknya ketika liburan tiba."

"Tidak pernahkah kau membicarakan ini dengan putriku?"

"Sering. Dia bilang aku tidak boleh terlalu berharap dan mengandalkan pesonaku, karena baik dia maupun aku bukanlah veela."

***

"Sihir hitam Pangeran Kegelapan benar-benar kuat," kata Regalia sambil memandangi tangan kirinya yang masih memiliki borok di beberapa bagian. "Bahkan setelah aku kehilangan dagingku karena kecelakaan Apparate, Tanda Kegelapan yang sama tetap muncul di permukaan kulit yang baru."

"Jadi, saya akan selamanya memiliki ini?!" Addeline menunjuk-nunjuk Tanda Kegelapannya sendiri.

"Kurasa begitu," Regalia membenarkan.

"Madam," tiba-tiba Draco muncul di pintu ruang ramalan, "kita perlu bicara."

"Hanya denganku?" tanya Regalia.

"Ada Addeline juga tidak masalah," jawab Draco. "Saya hanya ingin tahu, hukuman apa yang akan Pangeran Kegelapan jatuhkan pada Anda maupun Profesor Snape ketika kalian gagal menjalankan misi."

"Bukankah dia sudah pernah mengancam akan membunuhmu jika kau gagal, Draco?" Regalia balik bertanya, "Kenapa masih bertanya?"

"Saya ingin tahu hukuman apa yang diberikan untuk kalian. Karena Bibi Bell—"

"Bellatrix berkata Pangeran Kegelapan pilih kasih?" tukas Regalia.

"Ya," Draco mengangguk.

"Pangeran Kegelapan mungkin belum ingin membunuh suamiku atupun aku," Regalia melipat tangan di depan dada, "tetapi dia sudah sering menghukum suamiku sejak suamiku masih belia. Terakhir kali dia gagal adalah beberapa bulan lalu, dan dia mendapat cambukan tidak manusiawi di punggungnya, yang mana hanya aku yang bisa menyembuhkannya dengan cepat. Cambuk gaib dari sihir hitam pastinya. Sakitnya setengah mati, bisa kupastikan itu"

"Bukankah itu berarti dia sangat egois?" Draco berusaha tetap tenang.

"Menurutmu?"

"Saya tahu, Anda tidak menjadi pengikut Pangeran Kegelapan secara sukarela," Draco mendekati Regalia, lalu memelankan suaranya, "melainkan hanya mengikuti suami Anda. Persis seperti ibu saya."

"Apa pentingnya semua ini bagimu, Draco?"

"Saya akan berpindah haluan," kata Draco dengan mantap, "Madam, saya bersama Anda. Saya akan sama setianya pada Anda seperti yang Addeline lakukan selama ini."

"Kenapa?" Regalia menatap Draco dengan tajam.

"Karena Pangeran Kegelapan begitu egois. Dia akan mengorbankan siapa pun diantara kita demi tujuannya. Saya tidak mau. Saya tidak mau mengorbankan diri saya maupun ibu dan saudari kembar saya."

The SnapesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang