Potongan yang Tersusun

56 10 13
                                    

"Bersama benda apa surat ini ditemukan?" tuntut Regalia pada ayahnya.

"Liontin Slytherin," jawab Sirius, "yang ternyata ada di lemari kaca ruang keluarga rumah kita. Mereka akan mengatasinya. Mereka akan menyelesaikan apa yang telah dimulai oleh Regulus."

"Ayah tahu apa itu Horcrux?" Regalia menatap mata Sirius dalam-dalam.

"Sebenarnya, aku tidak tahu," Sirius menggeleng.

"Horcrux adalah benda yang digunakan untuk menyimpan sebagian jiwa seseorang. Proses pencabikan jiwa itu memelurkan pengorbanan dengan membunuh orang lain. Selama sebuah Horcrux masih utuh, seseorang itu tidak bisa mati."

"Apa maksudnya itu?"

"Maksudnya adalah," Regalia menatap surat pamannya sekali lagi, "Pangeran Kegelapan ingin hidup abadi. Pantas saja..."

"Pantas saja apa?"

***

Xenophilius Lovegood menyambut Harry, Ron, dan Hermione dengan hangat. Ia mempersilakan ketiga sahabat itu masuk dan langsung menuju lantai atas. Di sana, mereka bisa melihat mesin cetak The Quibbler masih mencetak seruan-seruan untuk mendukung Harry Potter, juga banyak benda aneh, termasuk sebuah patung dada wanita cantik yang memakai tiara.

"Ayo, minum," Xenophilius menjamu mereka dengan minuman berwarna merah memikat, yang ternyata rasanya sangat tidak enak. "Baik untuk kesehatan. Kesukaan Luna."

Ron terpaku menatap patung dada itu, terutama pada tiara indah bertatah batu safir yang ia taksir memiliki harga selangit.

"Aku mencoba membuat tiruan diadem Ravenclaw," celetuk Xenophilius, membuat Ron terkejut. "Tapi mungkin tidak bisa benar-benar mirip, karena aku hanya mendengar ciri-ciri tampilannya, dan tak seorang pun pernah melihat diadem aslinya. Sudah hilang sejak ratusan tahun yang lalu, mereka bilang. Tak pernah ditemukan lagi."

"Kami tidak bisa berlama-lama," kata Harry, "jadi, langsung saja ke intinya. Kami ingin bertanya tentang lambang yang Anda gunakan sebagai kalung. Lambang apakah itu? Karena Hermione menemukannya di buku cerita anak-anak miliknya."

"Buku cerita?" Xenophilius memandang Hermione.

"Ini," Hermione menyerahkan buku Kisah-Kisah Beedle si Juru Cerita kepada Xenophilius.

"Ini luar biasa," bisik Xenophilius, "edisi langka, dengan huruf rune kuno."

"Apa yang Anda tahu tentang lambang itu?" tanya Hermione.

"Relikui kematian," jawab Xenophilius Lovegood.

"Apa itu?" tanya Harry.

"Nak, baca cerita itu," Xenophilius mengembalikan buku tadi kepada Hermione, lantas Hermione membacakan kisah tiga saudara yang bertemu dengan sang Kematian.

Karena kecerdikan tiga saudara itu, sang Kematian memberikan mereka masing-masing satu benda yang paling mereka inginkan. Saudara pertama meminta sebuah tongkat sihir yang tak terkalahkan. Saudara kedua meminta sebuah batu yang bisa membangkitkan yang mati. Dan saudara ketiga meminta sebuah jubah gaib agar bisa bepergian tanpa diikuti oleh sang Kematian.

"Tiga benda itulah yang disebut sebagai Deathly Hallows," ucap Xenophilius sambil menggambarkan lambang pada perkamen yang paling dekat dengannya. Sebuah garis untuk mewakili tongkat, sebuah lingkaran untuk mewakili batu, dan sebuah segitiga untuk mewakili jubah gaib. "Jika seseorang memiliki ketiganya sekaligus, maka orang itu akan bisa mengalahkan sang Kematian."

"Apakah benda-benda itu benar-benar ada?" tanya Ron penuh keraguan.

"Aku yakin ketiga benda itu ada," jawab Xenophilius penuh percaya diri, "tapi hanya sedikit yang mempercayainya. Itulah sebabnya aku memakai kalung itu, agar orang yang meyakini Deathly Hallows tahu jika aku juga bagian dari mereka. Tunggu sebentar, aku akan memasak sup untuk kalian." Xenophilius turun untuk menuju dapur.

The SnapesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang