48. Cemburu

1.3K 151 47
                                    

Yang pergi bukan milikmu,
Yang hilang bukan untukmu.

-Ata L.B

"Roy? Darimana aja? Gue cariin lo dari tadi tahu gak."

Vana merengut, Kala melihat Roy baru saja datang menghampirinya yang kebetulan masih berada di sekitar Loby sekolah. Hendak pulang, namun ia memilih untuk mencari keberadaan Roy terlebih dahulu. Lantaran setelah selesai bernyanyi di panggung, Roy tiba-tiba saja langsung menghilang.

"Kenapa?" Tanya Roy heran, namun sedetik kemudian ia langsung paham ketika melihat raut wajah Vana yang begitu ceria.

Kabar menyakitkan itu lagi, untuk Roy. Dan ia tentu tak bisa mendengarkannya secara langsung dari mulut Vana. Itu jauh lebih sakit.

"Gue mau kasih tau ka-"

"Iya gue udah tahu." Roy sengaja memotong perkataan Vana, membuatnya sempat mengernyitkan keningnya namun sedetik kemudian kembali menyengir lebar. Sepertinya, Vana terlihat sangat bahagia.

Dan Roy yang terluka.

"Serius? Darimana? Gue kan belum kasih tau lo kalau--"

"Reni yang ngasih tahu gue." Lagi, perkataan Vana di potong lagi.

Vana sempat ingin protes namun urung kala Roy tiba-tiba saja langsung berpamitan padanya dan berlalu pergi begitu saja. Meninggalkan nya sendirian di Loby yang kini terlihat sangat sepi.

"Roy kenapa sih?"

✓✓✓✓✓

"Woy Tan, saya mau nanya nih."

"Nanya sih nanya, tapi gak usah ngerangkul segala kali. Gue bukan cabe pengkolan." Selatan dengan kasar menyentak tangan Rovi--yang malah membuatnya langsung menyengir.

Terkekeh pelan, "saya mau nanya nih."

"Nanya apaan?"

"Pohon pisang kalau di kagetin jantungnya bakal copot gak?"

Hening, pertanyaan Rovi mampu membuat para siput langsung tidak bisa tertidur karena memikirkan apa jawabannya. Eh? Emang siput pernah tidur? Kok gak pernah lihat ya.

Selatan mendengus, "iya copot, kek otak lo bang."

Sontak saja ucapan Selatan langsung mengundang geplakan sayang dari Rovi, selatan hanya meringis tanpa berniat untuk protes. Terlalu lelah.

Mereka semua seharusnya sudah pulang dan sudah ada di mansion saat ini, jika saja karena tak menunggu sang adik kesayangan--Vana. Yang entah kemana perginya.

Sampai saat ini semua keluarga masih berada di parkiran, berdiri di depan mobil masing-masing. Terkecuali Tante Bella dan Alvin.

Eh, Alvin?

"Kok kak Alvin gak ada? Masih ada di dalem?" Tanya Selatan kala menyadari jika Alvin tak berada bersama mereka.

"Pulang duluan, katanya kepalanya agak pusing. Terus Tante Bella yang anterin pulang deh."

Kening Selatan mengernyit, pusing? Setahu Selatan ketika acara berlangsung tadi, Alvin terlihat baik-baik saja.

Possesive BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang